Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Ekonom IPB Sebut Langkah Prabowo Hadapi Tarif Impor Trump Efektif
13 April 2025 15:30 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Respons Presiden Prabowo terhadap kebijakan tarif impor yang dikeluarkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, dinilai cukup baik.
ADVERTISEMENT
Ekonom yang juga Guru Besar Institut Pertanian Bogor Hermanto Siregar, menyebut jika kenaikan tarif yang dilakukan Trump tidak ternegosiasikan dengan baik, bakal berdampak pada penurunan nilai ekspor 20 hingga 30 persen. Kurangnya mitigasi juga bisa menyebabkan terjadinya kenaikan inflasi 1 sampai 2 persen dan kontraksi GDP sampai 1 persen.
"Ini respons kebijakan yang dilakukan Presiden Prabowo sudah cukup baik, tadi sudah dijelaskan. Menghindari retaliasi, itu yang paling efektif," jelas Hermanto dalam The Yudhoyono Institute Panel Discussion, Minggu (13/4).
Menurutnya, mengupayakan negosiasi dan bahkan memberikan insentif seperti pengurangan pajak ekspor atau bea keluar untuk CPO, itu juga cukup bagus. Upaya untuk mendapatkan pengecualian dari Washington juga dilakukan. Kendati memang belum tentu akan dipenuhi atau mendapatkan respons seperti yang diharapkan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, secara domestik pemerintah juga berupaya melindungi pelaku UMKM dan merencanakan ada stimulus. "Utamanya kepada pasar yang non-US, termasuk India, EU, negara-negara Timur Tengah untuk produk halal, itu sangat potensial. Kemudian finalisasi Indonesia-EU-CEPA," sambungnya.
Apabila perjanjian bilateral tersebut rampung tahun ini, kata Hermanto, ada potensi peningkatan ekspor tekstil dan minyak sawit hingga 15 persen.
Di samping juga promosi perdagangan Indonesia dilakukan ke pasar-pasar tradisional Timur Tengah dan Afrika yang cukup menginginkan produk bersertifikasi halal.
"Kemudian insentif program berupa perluasan penurunan pajak ekspor. Barangkali tidak hanya minyak sawit, tapi beberapa yang lain yang memang dia mempunyai dampak terhadap tenaga kerja yang besar. Kemudian pinjaman berbunga rendah juga untuk eksportir ke pasar-pasar non-US. Dan dukungan kepada UMKM dan pekerja," tuturnya.
ADVERTISEMENT