Ekonom Perkirakan Deflasi Masih Berlanjut di Agustus 2024

2 September 2024 9:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang menata bawang merah di Pasar Induk, Kramat Jati, Jakarta, Kamis (1/9/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang menata bawang merah di Pasar Induk, Kramat Jati, Jakarta, Kamis (1/9/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepala Ekonomi Bank Permata, Josua Pardede, memprediksi deflasi masih akan berlanjut di Agustus 2024. Dia memperkirakan deflasi bulanan sebesar 0,02 persen secara month to month (mtm).
ADVERTISEMENT
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan indeks harga konsumen (IHK) di Juli 2024 menunjukkan deflasi sebesar 0,18 persen dibandingkan bulan sebelumnya (mtm).
“Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan Agustus 2024 diperkirakan akan mengalami deflasi bulanan sebesar 0,02 persen mtm melanjutkan tren deflasi yang telah terjadi selama tiga bulan sebelumnya,” kata Josua kepada kumparan, Senin (2/9).
Josua menjelaskan, berlanjutnya deflasi pada bulan Agustus dipengaruhi oleh penurunan harga beberapa bahan makanan, khususnya bawang merah, daging ayam, telur ayam, dan cabai merah. Secara keseluruhan, IHK kelompok bergejolak diperkirakan akan mencatatkan deflasi sebesar 1,20 persen mtm.
Menurutnya, deflasi kelompok bergejolak diperkirakan tertahan oleh kenaikan biaya pendidikan karena tahun ajaran baru dan keputusan Pertamina untuk menaikkan harga Pertamax (bahan bakar non-subsidi). Adapun, Pertamina menaikkan harga Pertamax dari Rp 12.950 menjadi Rp 13.700 per liter, meningkat 5,79 persen yang berlaku efektif mulai 10 Agustus.
ADVERTISEMENT
“Perhitungan kami menunjukkan bahwa kenaikan harga ini dapat memberikan kontribusi sekitar 0,04-0,05 persen, dengan mempertimbangkan dampak putaran pertama saja,” ungkap Josua.
Josua memprediksi, IHK kelompok inti dan kelompok harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi bulanan masing-masing sebesar 0,18 persen mtm dan 0,28 persen mtm.
“Dengan demikian inflasi year-to-date dari Januari sampai Agustus 2024 diperkirakan akan berkisar 0,87 persen, jauh lebih rendah daripada 1,53 persen yang tercatat untuk periode yang sama tahun lalu,” tutur Josua.