Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Ekonom Prediksi Ekonomi RI Tumbuh 5 Persen di 2024, Ditopang Ekspor dan Konsumsi
5 Februari 2025 8:16 WIB
·
waktu baca 4 menitADVERTISEMENT
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 diprediksi mencapai 5 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Data pertumbuhan ekonomi 2024 akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada Rabu (5/2).
ADVERTISEMENT
Kepala Ekonom Bank Mandiri, Andry Asmoro, memperkirakan ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5 persen yoy pada kuartal IV 2024, meningkat dari 4,9 persen yoy pada kuartal III 2024. Secara triwulanan atau quarter on quarter (qoq), pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 0,5 persen, mencerminkan daya tahan ekonomi nasional meskipun tantangan eksternal masih membayangi.
Salah satu faktor utama yang menopang pertumbuhan ini adalah kinerja ekspor Indonesia yang tetap kuat di tengah ketidakpastian global. Ekspor neto diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir 2024.
Sementara itu, belanja pemerintah diperkirakan melambat menjadi 4,3 persen yoy pada kuartal IV 2024 dari 4,6 persen yoy pada kuartal sebelumnya. Perlambatan ini terjadi akibat efek dasar yang tinggi dari tahun sebelumnya. Investasi juga mengalami penyesuaian, dengan pertumbuhan pembentukan modal tetap bruto (PMTB) diperkirakan melambat menjadi 4,9 persen yoy pada kuartal IV 2024 dari sebelumnya 5,2 persen yoy pada kuartal III 2024. Hal ini disebabkan oleh strategi perusahaan yang lebih banyak melakukan belanja modal di awal kuartal sebelumnya untuk mengoptimalkan penggunaan anggaran pada akhir tahun.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, konsumsi rumah tangga masih menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi, meskipun sedikit melambat ke 4,8 persen yoy pada kuartal IV 2024 dari 4,9 persen yoy pada kuartal III 2024.
“Secara keseluruhan, kami memproyeksikan ekonomi Indonesia tumbuh 5 persen pada 2024,” kata Andry kepada kumparan, Rabu (5/2).
Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, menilai pertumbuhan ekonomi kuartal IV 2024 akan berkisar 4,91 persen yoy, sedikit melambat dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 4,95 persen yoy. Salah satu penyebabnya adalah perlambatan konsumsi rumah tangga, yang diproyeksikan tumbuh 4,85 persen yoy pada kuartal IV 2024, turun dari 4,91 persen yoy pada kuartal sebelumnya.
Beberapa indikator menunjukkan adanya pelemahan konsumsi, seperti perlambatan pertumbuhan uang beredar (M2) yang tercatat 4,35 persen yoy pada kuartal IV 2024, jauh lebih rendah dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 7,19 persen yoy. Penjualan ritel juga mengalami perlambatan, hanya tumbuh 1 persen yoy dibandingkan 4,75 persen yoy pada kuartal sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, pergerakan penumpang transportasi darat, udara, dan kereta api mengalami kontraksi masing-masing sebesar -0,12 persen yoy, -14,57 persen yoy, dan -5,23 persen yoy, meskipun kuartal IV bertepatan dengan musim libur Natal dan Tahun Baru. Sektor otomotif juga terdampak, dengan penjualan mobil tumbuh hanya 3,77 persen yoy dibandingkan kuartal sebelumnya yang mencapai 14,82 persen yoy. Penjualan motor bahkan mengalami kontraksi -3,60 persen yoy setelah tumbuh 11,96 persen yoy pada kuartal sebelumnya.
Selain konsumsi, investasi juga menunjukkan tanda-tanda perlambatan. PMTB pada kuartal IV 2024 diperkirakan tumbuh 3,59 persen yoy, turun dari 5,15 persen yoy pada kuartal sebelumnya. Perlambatan ini dipengaruhi oleh penurunan investasi bangunan, yang tercermin dari penurunan penjualan semen sebesar -5,17 persen yoy, lebih dalam dibandingkan kontraksi -0,07 persen yoy pada kuartal sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, konsumsi pemerintah pada kuartal IV-2024 juga diperkirakan mengalami kontraksi -1,30 persen yoy, turun tajam dari pertumbuhan 4,62 persen yoy pada kuartal III-2024. Hal ini sejalan dengan perlambatan realisasi belanja pemerintah, termasuk belanja pegawai -0,5 persen yoy, belanja barang -22,9 persen yoy, belanja modal -9,0 persen yoy, dan belanja bantuan sosial -19,7 persen yoy. Satu-satunya pos belanja yang meningkat adalah pembayaran bunga utang pemerintah.
Meskipun ada perlambatan di beberapa sektor, ekspor tetap menjadi titik terang bagi perekonomian. Net ekspor pada kuartal IV 2024 diperkirakan tumbuh 3,88 persen yoy setelah mengalami kontraksi -1,97 persen yoy pada kuartal sebelumnya. Peningkatan ini terutama didorong oleh ekspor non-migas yang tumbuh 8,5 persen yoy.
ADVERTISEMENT
“Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 diperkirakan berkisar 5 persen yoy dari tahun 2023 yang tercatat 5,05 persen yoy,” ungkap Josua.
Live Update