Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Ekonom Sebut Indonesia Jauh dari Ancaman Resesi, Ini Alasannya
27 Februari 2023 13:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
“Indonesia dan asia lain itu baik2 saja. Makanya kita bisa melihat pertumbuhan ekonomi kita tahun lalu 5,3 persen, pertumbuhan ekonomi India 6,5 persen, Filipina 7 persen, vietnam 6,5 persen. Makanya yang saya bilang, yang alami resesi ekonomi itu negara maju seperti Amerika, kanada inggris, negara G7 atau negara-negara Eropa lain,” kata Ryan dalam diskusi secara virtual, Senin (27/2).
Ryan menyebut salah satu faktor yang membuat Indonesia jauh dari ancaman resesi adalah perolehan keuntungan salah satunya dari Bank BUMN yang tercatat mengalami kenaikan signifikan di 2022.
Berdasarkan daftar 5 bank dengan laba terbesar 2022, BRI mencatat perolehan laba konsolidasian 2022 sebesar Rp 51,17 triliun naik 64,71 persen secara tahunan (yoy), diikuti bank Mandiri Rp 41,17 triliun naik 48,89 persen (yoy).
ADVERTISEMENT
Kemudian di posisi ketiga ada bank swasta milik Grup Djarum, BCA dengan perolehan laba konsolidasian 2022 sebesar Rp 40,75 triliun dengan kenaikan laba 29,62 persen (yoy), keempat bank BNI sebesar Rp 18,31 triliun naik 68,02 persen (yoy), dan terakhir bank CIMB Niaga mencapai Rp 5,12 triliun naik 24,96 persen (yoy).
Ryan mengatakan perolehan laba ini menunjukkan bahwa kondisi ekonomi Indonesia sedang baik-baik saja. Menurutnya, ekonomi suatu negara yang stabil dapat tercermin dari kinerja perbankannya.
“Indonesia tidak mungkin mengalami resesi karena kinerja banknya bagus. kalau ekonomi suatu negara stabil maka akan tercermin dari kegiatan perusahaannya termasuk kinerja perbankan,” kata Ryan.