Ekonom Sebut RI Bisa Jadi Negara Maju Kalau Ekonomi Tumbuh 8 Persen per Tahun

21 Maret 2023 14:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Direktur Riset Core Indonesia, Piter Abdullah Redjalam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Riset Core Indonesia, Piter Abdullah Redjalam. Foto: Muhammad Darisman/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ekonom menilai Indonesia masih sulit untuk masuk ke kategori negara maju. Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, mengatakan untuk menjadi negara maju, ekonomi Indonesia harus tumbuh di atas 8 persen selama 10 tahun berturut-turut.
ADVERTISEMENT
"Pertanyaannya, kita pernah enggak pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen lebih 5 tahun berturut-turut," kata Piter dalam acara OCBC NISP Business Forum, Jakarta, Selasa (21/3).
Piter menyebut negara maju memiliki pendapatan per kapita mencapai USD 12.000 per tahun. Sedangkan, pendapatan per kapita Indonesia berada di USD 4.000 per tahun.
Piter menilai Indonesia sulit mencapai pendapatan per kapita USD 12.000 dengan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen per tahun.
"Sangat sulit kita mencapai posisi pendapatan per kapita USD 12.000 hanya dengan pertumbuhan ekonomi yang sama," ujar Piter.
Selain pertumbuhan ekonomi, Piter menilai bonus demografi di Indonesia juga tidak secara otomatis membuat ekonomi melejit. Ia menegaskan kondisi tersebut harus diimbangi dengan ketersediaan lapangan kerja agar maksimal dampaknya ke pertumbuhan ekonomi.
Suasana gedung bertingkat di Jakarta, Minggu (1/5). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Justru mereka kondisi krisis populasi. kita bonus demografi, tapi jangan salah di satu sisi ini challange untuk permasalahan. Kalau kita tidak menyediakan lapangan kerja untuk mereka, bonus demografi bisa jadi bencana demografi," ungkap Piter.
ADVERTISEMENT
Piter menilai pemerintah perlu mendorong pengoptimalan sumber daya manusia. Sehingga peluang menjadi negara maju bisa dikejar. "Kita optimis memiliki persyaratan negara maju, tapi kalau kita tidak bisa memberdayakan dan mengoptimalkan pemanfaatan SDM, kita kita tidak bisa tumbuh melakukan lompatan tumbuh 8 persen periode yang panjang, kita tidak bisa mencapai cita-citakan 2045," tutur Piter.