news-card-video
4 Ramadhan 1446 HSelasa, 04 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

Ekonom Yakin Danantara Perkuat Kinerja Bank BUMN

27 Februari 2025 14:56 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor Danatara. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kantor Danatara. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Ekonom Senior Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani merespons positif peluncuran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Menurutnya pembentukan Danantara diharapkan memiliki kemampuan lebih besar untuk mengelola dividen, melakukan restrukturisasi, dan memastikan pengelolaan investasi yang tepat dengan tata kelola yang lebih efisien dengan fokus pada pencapaian tujuan ekonomi jangka panjang.
ADVERTISEMENT
Pengelolaan aset yang terkoordinasi akan memengaruhi stabilitas permodalan, ekspansi investasi, dan penguatan sinergi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menurut Aviliani, kinerja BUMN selama ini sudah baik. Maka seharusnya dengan upaya klasterisasi, merger, dan holding, diharapkan semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada BUMN. Bahkan ada lima BUMN yang masuk dalam world class companies di antaranya Bank Mandiri, BNI, dan BRI.
“Dengan modal yang kuat serta resiliensi BUMN Perbankan dalam menghadapi krisis bahkan siap dalam berbagai penugasan negara, maka seharusnya optimisme itu harus terbangun,” ujar Aviliani dalam keterangannya, Kamis (27/2).
Pengamat ekonomi, Aviliani. Foto: Maulana Ramadhan/kumparan
Bank Mandiri misalnya hingga bulan pertama 2025 mencatat pertumbuhan yang impresif. Total kredit Bank Mandiri secara bank only tumbuh sebesar 19,29 persen secara tahunan atau year on year (YoY) menjadi Rp 1.307,18 triliun. Ekspansi kredit ini mendorong peningkatan total aset sebesar 15,49 persen YoY menjadi Rp 1.923,40 triliun.
ADVERTISEMENT
Dari sisi pendanaan, Bank Mandiri mencatatkan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik sebesar 15,13 persen YoY menjadi Rp 1.394,40 triliun. Kenaikan ini terutama didorong oleh pertumbuhan dana murah atau current account saving account (CASA) sebesar 14,54 persen atau bertambah Rp 140,31 triliun secara tahunan.
Pertumbuhan giro dan tabungan tersebut berhasil mempertahankan rasio dana murah (CASA Ratio) Bank Mandiri pada level 79,28 persen per Januari 2025. Kondisi tersebut menunjukkan, likuiditas Bank Mandiri tetap terjaga dengan baik, didukung oleh pertumbuhan DPK yang solid, terutama dari peningkatan dana murah.
Lebih lanjut Aviliani memberikan sejumlah contoh negara lain yang telah sukses dalam mengelola aset negara secara lebih optimal sehingga memberikan dampak positif bagi perekonomian. Sebagai misal dari sisi total aset periode 2019-2022 kinerja Khazanah Malaysia tumbuh 29 persen, Temasek tumbuh 10 persen dan Berkshire Hathaway tumbuh 5 persen.
ADVERTISEMENT
Aviliani pun mencontohkan Temasek, yang dalam lima dekade terakhir asetnya naik 10 kali lipat dengan pengembalian tahunan 10-15 persen. Menurutnya, key points keberhasilan dari Temasek tersebut adalah visi investasi jangka panjang, keberanian pengambilan keputusan yang cepat dan fokus pada mitigasi risiko serta tata kelola yang terbuka, transparan, dan kuat.
Hal yang sama disampaikan oleh Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM), Eddy Junarsin. Kepada media Eddy menekankan penting adanya transparansi, penerapan tata kelola perusahaan dan manajemen risiko yang memadai dalam pengelolaan Danantara. Selain itu, badan ini mesti dijauhkan dari kepentingan politik. Karena itu, semua pihak dari pemerintah hingga legislatif dan yudikatif harus menjaga Danantara, yang diharapkan menjadi masa depan perekonomian nasional dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada saat peluncuran Danantara, Senin 24 Februari 2025 lalu, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan Danantara adalah konsolidasi semua kekuatan ekonomi Indonesia yang berada di bawah pengelolaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Daya artinya energi kekuatan, Anagata artinya masa depan, dan Nusantara artinya Tanah Air kita.
“Kita beri nama Danantara, Daya Anagata Nusantara, artinya daya energi kekuatan Anagata masa depan Nusantara Tanah Air kita," kata Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo juga menerangkan Danantara akan mengelola lebih dari USD 900 miliar Aset Dalam Kelolaan (AUM), atau setara Rp 14.710 triliun (kurs Rp 16.345 per dolar AS). Dengan dana super jumbo tersebut Danantara akan melakukan investasi di sektor-sektor strategis seperti proyek-proyek yang berkelanjutan yang berdampak tinggi di berbagai sektor, energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain. Harapannya, semua proyek tersebut akan berkontribusi pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8 persen.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Badan Pelaksanaan Danantara Rosan Roeslani menyatakan Danantara akan berperan dalam optimalisasi aset BUMN serta melakukan investasi di berbagai sektor yang memiliki dampak positif, berkelanjutan, dan berkesinambungan.
Lebih lanjut, Rosan menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah memberikan arahan mengenai prinsip tata kelola yang harus dijalankan oleh Danantara. Pesan dari Bapak Presiden, demikian Rosan, Danantara ini harus dijalankan dengan tata kelola yang benar, good governance, kehati-hatian, transparan, dan penuh dengan integritas.
“Ini adalah guideline yang disampaikan oleh Bapak Presiden langsung dalam kita mengelola aset-aset BUMN dan juga dalam kita menjalankan investasi kita ke depannya,” tegas Rosan yang didampingi oleh Dony Oskaria sebagai Chief Operating Officer dan Pandu Sjahrir sebagai Chief Investment Officer saat memberikan keterangan kepada media.
ADVERTISEMENT