Ekonomi China Tumbuh 4,9 Persen, Makin Kokoh Terbebas dari Resesi

19 Oktober 2020 11:22 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga mengenakan masker saat mengunjungi taman hiburan Disneyland di Shanghai, Senin (11/5). Foto: Hector RETAMAL / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Warga mengenakan masker saat mengunjungi taman hiburan Disneyland di Shanghai, Senin (11/5). Foto: Hector RETAMAL / AFP
ADVERTISEMENT
Ekonomi China sudah mulai pulih setelah sempat terdampak pandemi corona yang terjadi sejak awal tahun 2020. Pada kuartal III 2020, pertumbuhan ekonomi China mencapai 4,9 persen (year-on-year/yoy). Sementara pada kuartal II 2020, ekonomi Negeri Tirai Bambu ini tumbuh 3,2 persen.
ADVERTISEMENT
Dengan pertumbuhan ekonomi positif selama 2 kuartal berturut-turut, China bisa disebut lepas dari perangkap resesi ekonomi.
Dikutip dari South China Morning Post (SCMP), Senin (19/10), perbaikan perekonomian China berlangsung cepat setelah sempat terkontraksi 6,8 persen pada kuartal I 2020 atau saat awal-awal pandemi dan selanjutnya China melakukan lockdown total untuk mencegah penyebaran virus.
Minusnya pertumbuhan ekonomi di 3 bulan pertama 2020 merupakan yang pertama kali terjadi, sejak berakhirnya revolusi budaya pada 1976.
Meski pertumbuhan ekonomi kuartal III lebih baik dari kuartal sebelumnya, nilai tersebut masih di bawah proyeksi para ekonom yang yang ditetapkan sebesar 5,3 persen.
Dengan pertumbuhan masih di bawah proyeksi, menunjukkan investasi sektor infrastruktur dan korporasi serta konsumsi rumah tangga belum pulih total untuk menggerakkan ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Pertumbuhan ekonomi 3,2 persen pada kuartal II 2020 menunjukkan perbaikan ekonomi usai terdampak COVID-19. Perbaikan ekonomi didorong dari penguatan industri yang dipengaruhi meningkatnya investasi dan ekspor. Namun pertumbuhan kuartal III masih di bawah proyeksi yang diperkirakan 5,3 persen," kata Kepala Ekonom Asia di Oxford Economics, Louis Kuijs.