Ekonomi Global Diprediksi Redup, BI Pede RI Masih Jadi Negara Tujuan Investasi

24 Januari 2025 10:43 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Bank Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. Foto: Bank Indonesia
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia atau Gubernur BI Perry Warjiyo memastikan Indonesia masih menjadi salah satu negara tujuan investasi. Meskipun pertumbuhan ekonomi global masih dihadapkan oleh ketidakpastian.
ADVERTISEMENT
"Indonesia secara konsisten menjadi salah satu negara tujuan investasi dengan fundamental ekonomi yang kuat, mari berinvestasi di Indonesia!" ujar Perry dalam keterangannya saat membuka Forum Investasi Tahunan (FIT) 2025, Jumat (24/1).
Perry menekankan terdapat tiga hal penting yang perlu menjadi perhatian para pelaku ekonomi dalam menyikapi dinamika perkembangan ekonomi dan pasar keuangan global saat ini.
Pertama, perekonomian dan pasar keuangan global masih akan diliputi berbagai ketidakpastian dan volatilitas yang disebabkan oleh perlambatan dan divergensi pertumbuhan global; dinamika rantai pasok dan kebijakan perdagangan negara maju yang dapat memengaruhi inflasi global; tingginya yield obligasi Pemerintah AS; kuatnya nilai tukar dolar AS; dan dinamika aliran modal dari negara maju ke negara berkembang.
ADVERTISEMENT
Kedua, merespons hal tersebut, dalam menetapkan strategi investasi, investor perlu melihat berbagai skenario agar keputusan investasi dapat dilakukan secara terukur.
Ketiga, mengoptimalkan penggunaan teknologi, termasuk Artificial Intelligence (AI), untuk membantu proses pengambilan keputusan investasi.
"Seruan untuk berinvestasi semakin diperkuat dengan optimalisasi sinergi Bank Indonesia dengan program Asta Cita Pemerintah yang dilakukan dalam langkah-langkah bauran kebijakan nasional," jelasnya.
Lebih lanjut, terdapat berbagai pilihan aset yang dapat dipertimbangkan oleh investor global antara lain Surat Berharga Negara serta sekuritas Bank Indonesia dalam bentuk Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI), dan Sukuk Valas Bank Indonesia (SUVBI).
Ketahanan perekonomian Indonesia di tengah berlanjutnya ketidakpastian pasar keuangan global, dinilai menjadi kunci utama pengembangan investasi tanah air. Hal ini didukung oleh proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2025 yang masih solid pada kisaran 4,7-5,5 persen, terjaganya tingkat inflasi, stabilitas nilai tukar, disertai dengan cadangan devisa yang tinggi turut memperkuat optimisme prospek positif Indonesia di mata investor dunia.
ADVERTISEMENT