Ekonomi Global Terancam Resesi, Ratusan Peneliti 7 Negara Berembuk di Bandung

18 November 2022 15:13 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kegiatan diskusi oleh Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Unpad di Hotel Savoy Homann Bandung pada Jumat (18/11/2022). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kegiatan diskusi oleh Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Unpad di Hotel Savoy Homann Bandung pada Jumat (18/11/2022). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
ADVERTISEMENT
Ratusan akademisi dari tujuh negara yakni Vietnam, Thailand, Indonesia, Malaysia dan negara lainnya berembuk di Kota Bandung untuk membahas situasi ekonomi dunia terkini yang sedang tak baik-baik saja. Kegiatan itu diinisiasi oleh Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Unpad dan berlangsung tanggal 18-19 November 2022.
ADVERTISEMENT
Kegiatan itu bertema 'Rethinking and Creating Reselience to Enhance Industry and Business Sustainability'. Ketua Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Unpad Yudi Azis mengatakan, terdapat 112 paper atau hasil riset yang telah diseleksi akan dibahas dalam kegiatan itu.
Menurut Yudi, sebagian besar hasil riset itu membahas soal situasi ekonomi terkini dan tantangan ke depan. Diharapkan, hasil riset yang dikemukakan para akademisi dapat dijadikan sebagai langkah mitigasi bagi pengampu kebijakan. Selain itu, diharapkan pula, kegiatan itu dapat mengembangkan keilmuan di bidang manajemen dan bisnis.
"Dalam kondisi yang tidak menentu dan adanya potensi resesi ekonomi yang berdampak pada industri, kami percaya masa depan membutuhkan solusi untuk meminimalisir risiko. Kami berharap kegiatan ini bisa memberikan hasil baik untuk industri yang berkelanjutan," kata dia ketika ditemui di Hotel Savoy Homann, Kota Bandung pada Jumat (18/11).
ADVERTISEMENT
Azis menilai pertemuan itu menjadi begitu penting agar hasil riset yang dilakukan oleh para akademisi tak hanya menjadi konsumsi di internal para akademisi tapi juga lembaga pemerintahan dan masyarakat. Dengan begitu, hasil riset dapat membantu menghadapi tantangan ekonomi dunia yang sedang tidak baik.
"Solusi yang dihasilkan di harapan bisa membantu pemerintah atau industri tidak jatuh terlalu dalam, tetapi bisa menghadapinya untuk menekan potensi gejolak ekonomi ke depan," ucap dia.
Di lokasi yang sama, Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi Unpad Hendarmawan menyambut baik adanya kegiatan itu terutama di tengah kondisi ekonomi dunia pasca pandemi yang sedang tak baik-baik saja. Dia pun berharap pembahasan atas hasil riset yang diciptakan para peneliti dapat membuahkan solusi.
ADVERTISEMENT
"Perlu upaya nyata mencari berbagai solusi kedepan. Salah satunya, yaitu perlunya kolaborasi menghadapi tantangan secara bersama-sama," kata dia.
Kegiatan diskusi oleh Program Studi Doktor Ilmu Manajemen Fakultas Ilmu Ekonomi dan Bisnis Unpad di Hotel Savoy Homann Bandung pada Jumat (18/11/2022). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan
Sementara itu, hadir secara online, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang turut memberikan saran terkait dengan kondisi ekonomi ke depan. Dia menuturkan, industri yang berkelanjutan harus bisa menerapkan konsep ekonomi sirkular. Cara tersebut diharapkan bisa meminimalisir penggunaan Sumber Daya Alam (SDA) yang jumlahnya semakin sedikit.
Kini, Agus mengatakan, penggunaan bahan baku di Indonesia makin tinggi seiring jumlah konsumsi dari masyarakat yang juga meningkat. Penggunaan sistem ekonomi sirkular diharapkan bisa mengefisiensi bahan baku.
"Indonesia hasilnya 67 juta ton sampah. Kalau ekonomi sirkular tidak dilakukan maka sumber daya alam menipis dan terjadi degradasi lingkungan serta krisi iklim," kata dia.
ADVERTISEMENT
Adapun dalam kegiatan itu turut hadir sebagai keynote speaker yakni Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Professor International Economics at the Osnabruck University of Applied Science, Jerman Prof. Dr. Peter Mayer.