Ekonomi Jakarta Pasca COVID-19 Bakal Didorong Sektor Transportasi hingga Mamin

MRT melintas di Stasiun MRT Asean, Jakarta, Rabu (22/1/2020). Foto: Helmi Afandi/kumparan

Ekonomi Jakarta diperkirakan akan terus tumbuh di tahun 2021 ini, begitu juga di 2022 dan 2023. Ada beberapa sektor usaha yang diprediksi menjadi prospek ekonomi Jakarta ke depan, sebab selama 10 tahun, termasuk saat pandemi COVID-19 mengalami peningkatan tren.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah DKI Jakarta Onny Widjanarko mengatakan, dalam 10 tahun terakhir, sektor transportasi dan pergudangan menunjukkan tren meningkat. Diprediksi sektor ini akan terus tumbuh usai pandemi COVID-19.

"Industri trennya yang kelihatannya bakal menjadi karakteristik Jakarta. Kalau kami lihat dari 17 lapangan usaha, prospek ekonomi Jakarta ke depan pasca COVID, during COVID, yang pertama sektor transportasi dan pergudangan yang trennya meningkat," ujar Onny dalam webinar ISEI Jakarta, Senin (9/8).

Sektor penyediaan akomodasi dan makan minum (mamin) juga diprediksi akan tumbuh terus ke depan. Meskipun saat ini trennya datar, apalagi di tengah COVID-19.

"Kemudian penyediaan akomodasi dan makan minum ini 10 tahun terakhir ini flat karena COVID di 2020, 2021, COVID masih belum mereda, namun punya potensi meningkat," jelasnya.

Sektor informasi dan komunikasi juga diprediksi akan terus naik. Pertumbuhan sektor ini selaras dengan perkembangan digital saat ini.

Sektor yang juga menjadi prospek ekonomi Jakarta ke depan yakni jasa keuangan dan asuransi, dan jasa perusahaan.

"Jasa keuangan dan asuransi ini juga selaras dengan peningkatan lapangan usaha transportasi dan pergudangan, akomodasi makan dan minum yang berpotensi naik, informasi dan komunikasi, dan jasa keuangan pasti juga turut meningkat," jelasnya.

"Terakhir jasa perusahaan, administrasi pemerintah, pertahanan, dan jaminan sosial," tambahnya.

Dia memprediksi ekonomi di Jakarta tahun 2021 ini bisa tumbuh di angka 3,6 persen hingga 4,4 persen. Angka itu di atas proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional.