Ekonomi Lesu, Apa Investasi yang Tepat?

16 April 2025 10:55 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Caption: coins-scale-stack-table dok: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Caption: coins-scale-stack-table dok: kumparan
Harga kebutuhan pokok terus meningkat, pendapatan stagnan. Di saat yang sama, berita tentang resesi semakin sering terdengar. Dalam situasi seperti ini, wajar jika muncul pertanyaan besar: Apakah kita sebaiknya tetap berinvestasi atau menyimpan uang saja? Jawabannya: tetap berinvestasi, namun dengan strategi yang lebih bijak.
Kondisi ekonomi yang sedang lesu bukan berarti tidak ada peluang. Justru ketika banyak orang ragu, kita bisa mengambil langkah lebih dulu dengan memilih jenis investasi yang bermanfaat dan memiliki potensi hasil jangka panjang.
Berikut ini beberapa investasi yang layak dilirik saat situasi ekonomi sedang melambat:

1. Emas dan Logam Mulia: Pelindung Nilai dari Inflasi

Emas dikenal sebagai aset yang paling “aman” untuk diinvestasikan, karena nilainya yang cenderung naik tiap tahunnya. Terutama di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil, harga emas biasanya meningkat karena dianggap sebagai aset aman oleh investor global.
Bagi pemula, emas batangan atau tabungan emas digital bisa menjadi pilihan awal yang sederhana namun efektif untuk memulai investasi.

2. Saham Blue Chip: Diskon untuk Investasi Jangka Panjang

Ilustrasi investasi saham
Saham blue chip adalah saham dari perusahaan besar, terkenal, dan memiliki reputasi keuangan yang kuat serta stabil. Perusahaan-perusahaan ini biasanya sudah lama berdiri, memiliki kinerja yang konsisten, dan dianggap sebagai pemimpin di industrinya.
Contohnya, saham dari beberapa perusahaan seperti:
Karena relatif lebih aman dan stabil dibandingkan saham-saham kecil (second liner atau third liner). Saham “blue chip” ini cocok untuk investasi jangka panjang yang mencari pertumbuhan modal dan dividen yang stabil. Jika Anda baru terjun ke dunia investasi saham, saham ini cocok jadi titik awal yang bagus.
Saat ekonomi lesu, biasanya harga saham-saham ini ikut turun sehingga memberikan peluang untuk membeli dengan harga rendah. Dengan prospek jangka panjang yang menjanjikan, investasi pada saham “blue chip” bisa memberikan keuntungan signifikan saat ekonomi pulih.

3. Reksadana Pasar Uang: aman dan likuid

Selain emas, pilihan investasi lain yang patut dipertimbangkan adalah reksadana pasar uang. Instrumen ini menawarkan imbal hasil yang relatif stabil dan bisa dicairkan dengan cepat. Ini cocok bagi Anda yang mengutamakan keamanan sekaligus likuiditas. Reksadana pasar uang sangat ideal untuk pemula atau investor yang ingin tetap fleksibel menghadapi kondisi ekonomi yang dinamis.

4. Kesehatan: Investasi yang tak tergantikan

Pipa uPVC Vinilon Keluarga
Di tengah situasi ekonomi yang sulit, menjaga kesehatan seringkali terlupakan padahal ini adalah investasi yang paling berharga. Oleh sebab itu, olahraga rutin, makanan sehat, pemeriksaan kesehatan berkala, hingga asuransi kesehatan merupakan bentuk perlindungan aset terbesar, yaitu diri kita sendiri.
Menariknya, kesehatan juga perlu didukung dengan rumah yang sehat, seperti sistem distribusi air bersih. Salah satu pendukung utamanya adalah dengan penggunaan pipa uPVC Vinilon yang telah dikenal aman digunakan untuk distribusi air minum karena bebas timbal dan sudah teruji kualitasnya oleh Balai Besar Kimia dan Kemasan (BBKK) Kementerian Perindustrian RI yang menyebutkan, bahwa material uPVC Vinilon aman ketika dialiri air minum atau air bersih.
Dengan begitu, investasi dalam produk pipa uPVC Vinilon tak hanya menguntungkan secara jangka panjang, tetapi juga turut menunjang kesehatan keluarga secara langsung. Karena dalam kondisi apa pun, keputusan finansial yang bijak adalah langkah pertama menuju masa depan yang lebih baik.
Dengan kesehatan yang prima membuat kita tetap produktif, berpikir jernih, dan mampu mengambil keputusan keuangan yang bijak. Ingat, biaya sakit bisa jauh lebih besar daripada biaya pencegahan.