Ekonomi Melesat 7,07 Persen, INDEF Ramal Kuartal III Merosot Jadi 3 Persen

6 Agustus 2021 16:24 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga beraktivitas di rumahnya berlatar belakang hunian bertingkat di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (9/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Warga beraktivitas di rumahnya berlatar belakang hunian bertingkat di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (9/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia di kuartal II 2021 mencapai 7,07 persen. Hampir seluruh sektor mengalami perbaikan sehingga bisa mendongkrak ekonomi nasional.
ADVERTISEMENT
Namun, tren positif itu diprediksi hanya sesaat. Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, memproyeksikan ekonomi kuartal tiga akan turun hingga hanya berkisar antara 3 sampai 4 persen.
"Kami melihat situasi ketidakpastian yang terjadi di kuartal III. Kami perkirakan pertumbuhan ekonomi berada pada rentang 3-4 persen," ujar Tauhid dalam webinar INDEF menyikapi pertumbuhan ekonomi kuartal II, Jumat (6/8).
Proyeksi ini dilandasi dengan melihat situasi pandemi COVID-19 dan penanganan yang kembali ketat imbas munculnya varian delta. Kuartal kedua dipengaruhi juga oleh berjalannya kebijakan PPKM Darurat serta PPKM level 4.
Jika sesuai dengan prediksi INDEF, kata Tauhid, artinya perekonomian masih bisa selamat untuk tidak jatuh lagi ke jurang resesi tahun ini.
Warga beraktivitas di rumahnya berlatar belakang hunian bertingkat di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Sabtu (9/5/2020). Foto: ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Menurut Tauhid, prediksi ini juga sangat bergantung pada bagaimana kelanjutan penanganan pandemi. Saat ini, pemerintah baru memperpanjang kebijakan PPKM level 4 hingga 9 Agustus 2021.
ADVERTISEMENT
Apabila tidak diperpanjang, maka perekonomian boleh jadi tumbuh hingga 4 persen. Namun jika diperpanjang lagi, ia mematok angka 3 persen.
"Semakin jauh menangani COVID-19, maka pertumbuhan ekonomi makin rendah. Misalnya hanya sampai 9 Agustus mungkin ada peluang 4 persen, kalau diperpanjang lagi maka sulit mencapai 4 persen di kuartal III 2021," ujar Tauhid Ahmad.