Ekonomi RI Kuartal I Melambat, IHSG Diproyeksi Menguat Terbatas

6 Mei 2025 6:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025).  Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Layar digital menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi menguat terbatas pada perdagangan Selasa (6/5). IHSG ditutup naik 16,222 poin (0,24 persen) ke posisi 6.831,952 pada penutupan perdagangan Senin (5/5).
ADVERTISEMENT
Analis MNC Sekuritas masih memperkirakan, penguatan IHSG akan relatif terbatas. Analis MNC Sekuritas kemudian menyarankan untuk mencermati area 6.899 sebagai area penguatan berikutnya.
“Namun, waspadai akan adanya potensi pembalikan arah dari IHSG untuk membentuk wave [b], di mana kami perkirakan akan menguji 6.364-6.618,” tulis analis MNC Sekuritas dalam risetnya, Selasa (6/5).
Analis MNC Sekuritas kemudian merekomendasikan saham AADI, ARTO, BREN dan TKIM untuk diperhatikan sepanjang perdagangan Selasa (6/5).
Analis Phintraco Sekuritas melihat penguatan IHSG ke enam sejak 25 April 2025 ini mengindikasikan investor telah mengantisipasi pertumbuhan ekonomi di bawah 5 persen pada kuartal I 2025.
Ekonomi Indonesia pada kuartal I 2025 melambat menjadi 4,87 persen secara year on year (yoy), lebih rendah dari ekonomi Indonesia pada kuartal IV 2024 sebesar 5,02 persen dan kuartal I 2024 5,11 persen.
ADVERTISEMENT
“Investor telah mengantisipasi kondisi ini bersamaan dengan pelemahan signifikan IHSG di awal April 2025,” tulis analis Phintraco Sekuritas dalam risetnya Selasa (6/5).
Di sisi lain, investor juga tengah harap-harap cemas dan menaruh harapan besar pada kesepakatan dagang. Terlebih ada kabar mengenai kelompok produsen alas kaki di AS meminta Presiden AS, Donald Trump untuk membebaskan produk alas kaki dari tarif resiprokal.
Langkah ini dapat menguntungkan Indonesia, sebab salah satu komoditas ekspor utama Indonesia ke AS adalah produk alas kaki.
Rekomendasi saham di Selasa (6/5) meliputi ADMR, AMRT, AADI, MYOR, dan INDY.
***
Disclaimer: Keputusan investasi sepenuhnya didasarkan pada pertimbangan dan keputusan pembaca. Berita ini bukan merupakan ajakan untuk membeli, menahan, atau menjual suatu produk investasi tertentu.
ADVERTISEMENT