Eks Bos BukaLapak Buka-bukaan Penyebab Startup Berguguran Tak Bisa Hadapi Krisis

28 Juni 2022 13:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi PHK.
 Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi PHK. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Perusahaan startup secara bersamaan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya beberapa waktu lalu. Hal itu disebabkan kondisi ekonomi yang membuat perusahaan rintisan harus melakukan efisiensi.
ADVERTISEMENT
Founder Achmad Zaky Foundation sekaligus eks CEO Bukalapak, Achmad Zaky, mengungkapkan banyak perusahaan startup tidak mampu bertahan di tengah badai krisis yang menerpa akibat tidak menciptakan budaya perusahaan, serta kurang disiplin dalam manajemen keuangan.
"Banyak perusahaan itu enggak kuat atau kurang bisa survive di saat-saat krisis, karena mungkin mereka tidak membangun suatu kultur atau mereka juga terlalu kurang disiplin, mungkin ya terhadap keuangan dan eksekusi," ungkap Achmad Zaky dalam konferensi pers kerja sama Powerbrain dan Achmad Zaky Foundation, Selasa (28/6).
Selain itu, Achmad Zaky menjelaskan bahwa startup tidak menghitung matriks transisi pergerakan kurs beli dolar Amerika Serikat terhadap rupiah. Menurut dia, hal tersebut penting untuk melihat pencapaian yang menjadi laba mereka.
ADVERTISEMENT
CEO Bukalapak, Achmad Zaky. Foto: Moh Fajri
Tidak hanya itu, menjamurnya startup yang melakukan bakar duit juga ikut mempengaruhi ketidakmampuan mereka menghadapi krisis. Sebab, manajemen tidak dapat memprediksi jumlah termin yang akan dibayarkan atau ditahan.
"Misalnya, hasilnya retensi, mereka bisa memprediksi bahwa 1 dolar atau 1 perak itu bisa menghasilkan minimal 1 perak. insyaallah perusahaan itu akan sustain," jelas Achmad Zaky.
Achmad Zaky mengatakan, ada dua jenis bakar duit yang dilakukan startup, yaitu bakar duit yang tidak menghasilkan uang dan bakar duit yang memberikan hasil. Bakar duit yang memberikan hasil, lanjut dia, merupakan investasi untuk pelanggan.
"Manajemen yang baik itu tahu, bisa mengukur investasinya ini hasilnya apa gitu," pungkas Achmad Zaky.