Eks Dirut MRT, William Sabandar, Jadi Ketua Tim Asistensi Ahli Transportasi IKN

18 Februari 2024 16:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Eks Dirut MRT Jakarta, William Sabandar. Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Eks Dirut MRT Jakarta, William Sabandar. Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar, ditunjuk menjadi Ketua Tim Asistensi Ahli Bidang Transportasi IKN. Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono, menilai pembentukan tim tersebut sebagai langkah strategis dalam transformasi sistem transportasi di IKN.
ADVERTISEMENT
Saat menyerahkan surat keputusan pada Jumat (16/2), Bambang mengatakan Tim Asistensi Ahli Otorita IKN Bidang Transportasi itu juga sebagai upaya dalam mensukseskan pencapaian target yang telah dicanangkan dalam master plan dari perspektif transportasi. Hal itu juga untuk menciptakan kebijakan pembangunan dan pengelolaan transportasi yang ideal dengan tetap memperhatikan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan.
Bambang mengungkapkan transportasi di IKN nantinya ramah lingkungan yang rencananya ditunjukkan saat upacara HUT RI ke-79. "Hanya akan ada kendaraan-kendaraan ramah lingkungan, seperti bus listrik, yang akan beroperasi selama perayaan HUT RI ke-79 di IKN. Langkah ini sejalan dengan visi kami untuk mencapai Net Zero Emission dan menciptakan lingkungan bermobilisasi yang berkelanjutan," ujar Bambang melalui keterangan tertulis, dikutip pada Minggu (18/2).
ADVERTISEMENT
Selain William, Tim Asistensi Ahli juga diisi oleh Sekretaris Tim Resdiansyah, dan para ahli dari berbagai latar belakang. Para anggota Tim Asistensi Ahli diisi oleh, Tory Damantoro, Ilham Malik, Hafida Fahmiasari, Batari Saraswati, Erika Bukhari, Tjokorda Nirarta Samdhi, dan Ki Darmaningtyas.
"Kami memiliki Key Performance Indicators (KPI) yang akan menjadi fokus dalam mencapai target ini, termasuk aksesibilitas ke fasilitas kunci, koneksi transit yang efisien, dan pencapaian emisi bersih pada tahun 2045. Ketiga kerangka kebijakan, Terintegrasi, Cerdas, dan Hijau, menjadi landasan utama bagi perubahan mendalam ini," ujar William.