Eks Koruptor Jadi Komisaris Anak BUMN dan Rapor Merah Motto AKHLAK

6 Agustus 2021 9:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Izedrik Emir Moeis. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
zoom-in-whitePerbesar
Izedrik Emir Moeis. Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
ADVERTISEMENT
Pengangkatan Izedrik Emir Moeis sebagai komisaris anak usaha BUMN holding pupuk, PT Pupuk Iskandar Muda, menuai sorotan. Apalagi di masa kepemimpinan Erick Thohir sebagai Menteri BUMN, dia mengusung motto AKHLAK yang juga merupakan singkatan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
ADVERTISEMENT
Tak kurang Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang merupakan partai pendukung pemerintahan Presiden Jokowi, mempertanyakan pengangkatan Emir Moeis yang pernah dihukum karena kasus korupsi.
“Predikat mantan koruptor adalah bukti otentik adanya cacat integritas, kenapa justru diangkat menjadi Komisaris BUMN? Menurut kami, melihat rekam jejaknya, Emir Moeis tidak memenuhi syarat materiil menjadi calon Komisaris yang akan menjalankan fungsi pengawasan terhadap BUMN,” kata Juru Bicara DPP PSI, Ariyo Bimmo, Kamis (5/8).
Tak hanya kalangan elite, pembaca kumparan pun memberi catatan terhadap pengangkatan Emir Moeis. "Gimana mau jera KORUPTOR di negeri ini, di rezim partai wong cilik hukum enggak ada artinya sama sekali, hukum bisa beli dengan rupiah, hukum tumpul ke rezim tajam ke oposisi, ruwaibidhoh mendapat panggung, umat Islam diberi label moderat radikal hanya karena penampilannya lengkap lengkap sudah," tulis akun Ivan.
ADVERTISEMENT
Pengangkatan sosok yang pernah terjerat kasus korupsi di jajaran pengurus anak usaha BUMN, memang terkesan bertolak belakang dengan motto AKHLAK yang diusung Erick Thohir sebagai Menteri BUMN. Setahun penggunaan motto itu, baru saja diperingati 15 Juli 2021 lalu.
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Dalam acara tersebut, dipaparkan hasil survei terhadap pekerja BUMN terkait implementasi AKHLAK yang terdiri dari komponen Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif. Hasil survei yang dilakukan ACT Consulting terhadap 62 BUMN, mengungkap nilai rendah yakni C.
Founder ACT Consulting Ary Ginanjar mengatakan, nilai C itu setara 43 persen. Menurut Ary, survei ini dilakukan tanpa intervensi dari pihak mana pun, karena langsung ditanyakan ke pekerja BUMN.
"Ada 62 BUMN yang kita ukur, kategorinya cukup rendah, pegawai kadang-kadang mengimplementasikan AKHLAK," kata dia dalam AKHLAK Award 2021 secara daring, Kamis (15/7).
ADVERTISEMENT
Erick Thohir mengapresiasi hasil survei ACT Consulting karena dilakukan secara transparan. Masukan dari hasil survei tersebut, menurutnya akan menjadi bahan evaluasi BUMN ke depannya.
"Karena apa? Kita perlu transformasi menyeluruh, tidak hanya bisnis tapi sisi operasionalnya, transformasi human capital. Satu tahun sudah keluarga besar BUMN, induk BUMN, mau pun anggota BUMN disatukan dalam misi sama: BUMN untuk Indonesia dengan nilai-nilai yang sama sebagai core value yaitu AKHLAK," ujar Erick Thohir.