Ekspansi Bisnis, Primaya Hospital Kucurkan hingga Rp 150 M per Rumah Sakit

17 Oktober 2022 16:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
11
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Famon Awal Bros Sedaya (PRAY) mengadakan konferensi pers penawaran umum perdana saham. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
PT Famon Awal Bros Sedaya (PRAY) mengadakan konferensi pers penawaran umum perdana saham. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
CEO Primaya Hospital Leona A Karnali mengungkapkan keunggulan kompetitif yang dimiliki perseroan adalah lokasi strategis rumah sakit yang tersebar dan terklaster di berbagai wilayah. Keunggulan ini didukung dengan teknologi informasi yang tersentralisasi.
ADVERTISEMENT
Leona menuturkan, Primaya berupaya menambah dua sampai tiga rumah sakit setiap tahun untuk memperkuat posisi Primaya. Calon emiten rumah sakit grup Saratoga ini fokus ekspansi bisnis dengan membangun rumah sakit dari tanah sendiri dibanding melakukan akuisisi.
"Kita punya beberapa lahan dibangun, pembangunan sekitar kurang lebih Rp 100 hingga Rp 150 miliar (per rumah sakit) tergantung skala. Dengan ada IPO (initial public offering), kami mengutamakan tier 1 di penambahan 2 rumah sakit," ujar Leona saat ditemui wartawan di Hotel JS Luwansa Jakarta, Senin (17/10).
Leona menyebut dana pembangunan Rp 150 miliar tersebut di luar aset tanah. Pembangunan dimulai dari kelas tipe C, karena tipe kelas rumah sakit di Indonesia tergantung jumlah tempat tidur.
ADVERTISEMENT
PT Famon Awal Bros Sedaya (PRAY) mengadakan konferensi pers penawaran umum perdana saham. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
"Dari tipe C, jadi 100 tempat tidur mulai dari sana. Tapi untuk penyiapan fasilitas dan dokter, kita lengkapi seperti (rumah sakit) tipe B," sambungnya.
Leona mengatakan, belanja modal (capital expenditure/capex) Perseroan menyesuaikan perkembangan rumah sakit masing-masing. Sesuai penggunaan dana IPO, Primaya Hospital mengutamakan capex untuk rumah sakit baru selain rumah sakit yang beroperasi.
"Kita tidak serta merta dengan IPO menambahkan capex. Tidak semua capex (untuk tahun depan), bertahap sampai tahun depan," katanya.
Leona menyebut calon emiten berkode PRAY mengejar pertumbuhan yang positif pada akhir tahun. Ia memperkirakan pertumbuhan kurang lebih 30 persen dari tahun lalu, sedangkan laba mengikuti pertumbuhan pendapatan.