Ekspansi BUMN ke Afrika: Mau ‎Bangun Jalur Kereta Hingga Tambang Emas

24 Juli 2019 19:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana proses pemuatan gerbong kereta tipe 'Broad Gauge' kedalam lumbung kapal untuk dikirim ke Bangladesh, di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (20/1/2019). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
zoom-in-whitePerbesar
Suasana proses pemuatan gerbong kereta tipe 'Broad Gauge' kedalam lumbung kapal untuk dikirim ke Bangladesh, di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur, Minggu (20/1/2019). Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN akan mendorong BUMN untuk ekspansi bisnis di Afrika. Rencananya penjajakan pasar akan dilakukan dalam Indonesia-Africa Infrastructure Dialogue pada 20-21 Agustus 2019 di Bali.
ADVERTISEMENT
Menurut Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis‎ dan Media Kementerian BUMN, Fajar Harry Sampurno, terdapat hingga 7 BUMN yang direncanakan ekspansi bisnis ke Afrika. Penandatanganan kerja sama akan dilakukan dalam forum itu.
"‎Kira-kira ada 6 atau 7 BUMN, nanti akan ditandatangani di Bali," ujarnya saat ditemui Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Rabu (24/7).
Dia mencontohkan, BUMN yang akan ekspansi yakni PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA dengan membangun jalur kereta api di Sudan. Kemudian PT Timah Tbk (TINS) direncanakan akan membangun tambang emas dan chrome di Sudan.
Kereta buatan PT INKA yang akan diekspor ke Filipina. Foto: Dok. PT INKA
"Garuda Maintenance Facility mau nambah lagi (tempat usaha perawatan pesawat) di Nigeria. Yang lain nanti persiapan dulu, masih diomongin," tegas Fajar.
Saat disinggung mengenai nilai investasi yang akan ditanamkan di Benua Afrika, dia mengaku masih menghitung. Nantinya kesepakatan final investasi yang ditanamkan akan ditentukan dalam forum tersebut.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Pandjaitan, menjelaskan bahwa forum itu akan menjadi langkah konkret pemerintah untuk meningkatkan ekspor. Dia memandang, Afrika merupakan pasar yang potensial.
"Jadi kita jangan hanya pakai pasar tradisional, tapi juga kita mau buka market baru. Afrika dengan penduduk lebih 1,3 miliar ini satu market yang sangat besar," ujar Luhut.