Ekspedisi Bank Indonesia di Pulau Taliabu: Sulap Rupiah Lusuh Jadi Baru

28 Januari 2023 14:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penukaran uang rupiah dan sosialisasi rupiah dalam program Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 di Pulau Taliabu Maluku Utara, Sabtu (28/1/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penukaran uang rupiah dan sosialisasi rupiah dalam program Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 di Pulau Taliabu Maluku Utara, Sabtu (28/1/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) bersama TNI Angkatan Laut mengadakan ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023. Ekspedisi ini untuk menyebarkan mata uang rupiah yang layak edar dan menarik mata uang yang sudah lusuh di seluruh wilayah Indonesia khususnya daerah 3T (terdepan, terluar, dan terpencil).
ADVERTISEMENT
Tahun ini Pulau Taliabu Maluku Utara menjadi pulau pertama yang dikunjungi. Tim ekspedisi bertolak dari Pelabuhan Ahmad Yani Ternate Jumat (27/1) sekitar pukul 11.00 WIT dan tiba di Pulau Taliabu hari Sabtu (28/1) sekitar pukul 10.00 WIT.
Ketua Tim Ekspedisi Maluku Utara, Yoni Permana menjelaskan jumlah uang yang disiapkan BI di Pulau Taliabu mencapai Rp 2 miliar. Masyarakat yang memiliki uang lusuh atau sudah robek bisa menukarkan uang mereka.
"Jumlah uang yang kita bawa ke pulau Taliabu diperkirakan Rp 2 miliar. Ada uang yang lusuh di Taliabu bisa kita tarik, kita tarik ke BI untuk dimusnahkan sehingga uang yang ada di pulau ini layak," kata Yoni.
Penukaran uang rupiah dan sosialisasi rupiah dalam program Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 di Pulau Taliabu Maluku Utara, Sabtu (28/1/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Pulau Taliabu adalah satu dari 5 pulau yang dikunjungi pada ekspedisi pertama tahun 2023 ini. Total, Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 akan mengunjungi 85 pulau di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Keseluruhan untuk 5 pulau kurang lebih total Rp 10 miliar," jelas Yoni.
Program Ekspedisi Rupiah Berdaulat ini juga bertujuan untuk memastikan kedaulatan mata uang rupiah di wilayah NKRI. Khusus di Maluku Utara, Yoni mengatakan wilayah ini bukan seperti di wilayah perbatasan yang masih sering ditemukan beredar mata uang asing.
"Kalau untuk perbatasan, (Maluku Utara) ini masih wilayah NKRI, jadi hanya yang kita lihat adalah wilayah yang jauh dari perbankan. Di pulau-pulau terpencil ini memang jaraknya dengan perbankan jauh, dan mereka sulit untuk melakukan penukaran uang," kata Yoni.
Penukaran uang rupiah dan sosialisasi rupiah dalam program Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2023 di Pulau Taliabu Maluku Utara, Sabtu (28/1/2023). Foto: Akbar Maulana/kumparan
Sebelumnya, Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, Marlison Hakim mengatakan setiap perjalanan ekspedisi rata-rata uang rupiah yang disiapkan BI mencapai Rp 4-5 miliar.
ADVERTISEMENT
"Setiap pulau karena penduduknya enggak banyak, sekali berangkat seperti ini kita bawa rata-rata hampir Rp 4-5 miliar. Sehingga nanti total rata-rata mencapai Rp 88 miliar," jelas Hakim saat prosesi pelepasan tim ekspedisi di Pelabuhan Ahmad Yani Ternate, Jumat (27/1).
Hakim juga menegaskan rupiah bisa berdaulat di NKRI termasuk di wilayah perbatasan. Namun agar sepenuhnya uang asing tidak masuk wilayah Indonesia hal itu perlu waktu.
"Sejauh ini rupiah tetap berdaulat karena tidak ada mata uang asing masuk. Proses makin lama makin berkurang. Kemarin saya dari Sebatik sudah makin jauh berkurang," pungkas dia.