Ekspor Anjlok, Neraca Perdagangan September 2019 Defisit USD 160 Juta

15 Oktober 2019 11:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers Badan Pusat Statistik (BPS) tentang perkembangan ekspor dan impor September 2019. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers Badan Pusat Statistik (BPS) tentang perkembangan ekspor dan impor September 2019. Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan neraca perdagangan selama September 2019 defisit USD 160 juta dibandingkan Agustus 2019 yang mampu meraup surplus USD 85 juta.
ADVERTISEMENT
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan defisit neraca perdagangan karena nilai ekspor turun tajam dibandingkan Agustus 2018 sebesar 1,29 persen. Lalu dibandingkan September 2018, nilai ekspor Indonesia turun tajam 5,74 persen.
"Dengan nilai ekspor USD 14,10 miliar September 2019, turun tajam 5,74 persen dibandingkan September 2018," kata dia di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (14/10).
Sementara untuk ekspor non migas September 2019 mencapai USD 13,27 miliar atau turun 1,03 persen dibanding Agustus 2019. Dibandingkan year on year, ekspor non migas juga turun 2,70 persen.
Aktivitas bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
"Ini karena dapat kita lihat perekonomian global masih diliputi ketidakpastian. Penurunan terjadi hampir menyebar ke seluruh negara tujuan Indonesia," kata dia.
Defisitnya neraca perdagangan juga terjadi karena impor September 2019 mencapai USD 14,26 miliar atau naik 0,63 persen dibandingkan Agustus 2019. Tapi jika dibandingkan September 2018 turun 2,41 persen.
ADVERTISEMENT
Sementera impor non mogas September 2019 mencapai USD 12,67 miliar atau naik 1,02 persen dibandingkan Agustus 2019. Pun dengan September 2018, naik 2,82 persen.