Ekspor Sarang Burung Walet RI di 2020 Capai Rp 7,7 Triliun

4 Mei 2021 16:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Burung walet bertengger pada beberapa untai kabel di kawasan Pasar Jambi, Jambi. Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
zoom-in-whitePerbesar
Burung walet bertengger pada beberapa untai kabel di kawasan Pasar Jambi, Jambi. Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan
ADVERTISEMENT
Sarang burung walet merupakan salah komoditas andalan Indonesia. Indonesia memasok 80 persen pasokan burung walet global.
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mencatat, ekspor burung walet Indonesia pada tahun lalu mencapai USD 540 juta atau sekitar Rp 7,77 triliun (kurs Rp 14.400). Jumlah volume ekspor pada tahun 2020 naik menjadi 1.316 ton dibanding periode tahun sebelumnya 1.131,2 ton.
“Indonesia pada 2020 ekspor USD 540 juta untuk sarang burung walet. Ini berkisar dari 1.316 ton yang kita ekspor,” katanya usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi, Selasa (4/5).
Mantan Dubes AS ini mengatakan, tujuan ekspor sarang burung walet ke negara-negara asia, seperti China dan Hongkong. Namun, ada disparitas harga di setiap tujuan ekspor membuat pendapatan petani walet tidak maksimal.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto: Ismar Patrizki/ANTARA FOTO
Untuk itu pihaknya akan mengkaji proses perizinan ekspor serta melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga terkait untuk mendapat harga terbaik.
ADVERTISEMENT
“Kemendag akan mengadakan stream lining dari proses perizinan ekspor dan memastikan kita akan mendapat harga terbaik dr sarang burung walet,” kata Lutfi.
Sementara itu, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menambahkan, pihaknya akan memaksimalkan dari sektor hulu hingga hilir. Untuk memaksimalkan produksi, ia rencananya akan mengadakan bimbingan kepada petani sarang burung walet untuk melakukan pengelolaan lanjutan.
“Saya selaku Kementan akan proses lebih maksimal di produktivitas itu hilirisasi pengolahan lanjutan bersama Kemenperin kemudian marketplace perdagangan ekspor akan bersama sama dengan Mendag,” lanjutnya.