Elektabilitas Prabowo Menguat 40,6%, Emiten Terafiliasi Koalisi Ikut Menguat

13 November 2023 11:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka tiba untuk menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (26/10/2023).  Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan calon presiden Prabowo Subianto dan wakil presiden Gibran Rakabuming Raka tiba untuk menjalani tes kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (26/10/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Elektabilitas Calon Presiden, Prabowo Subianto menguat hingga 40,6 persen usai pendaftaran Capres dan Cawapres di KPU beberapa waktu lalu. Data tersebut mengacu pada hasil survei yang diungkapkan oleh Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Survei Indikator.
ADVERTISEMENT
Dalam rilis survei online-nya bertajuk ‘Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini’ Minggu (12/11), Prabowo unggul dari Ganjar dan Anies. Serta, berdasarkan tren tiga nama capres mengemuka tersebut tampak perubahan yang besar terjadi dalam periode waktu yang sangat singkat, hanya sekitar seminggu, usai penutupan pendaftaran capres-cawapres di KPU, 25 Oktober 2023.
“Jika pemilihan presiden diadakan sekarang, siapa yang akan Bapak/Ibu pilih sebagai Presiden? Prabowo unggul hingga 40,6%, disusul Ganjar 27,8% kemudian Anies 23,7%. Serta, 7,9% yang tidak tahu atau tidak jawab,” papar Burhanuddin.
Atas hal tersebut sederet emiten yang terafiliasi Prabowo merespons dengan pergerakan saham. Berdasarkan data RTI, Senin (13/11) hingga pukul 11:20 WIB saham PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) misalnya, yang terafiliasi Kaesang Pangarep yang melemah 6 poin (1,96 persen) ke level 300.
ADVERTISEMENT
Meski begitu saham PMMP secara bulanan sudah melonjak hingga 15,38 persen, imbas dari Pemilu 2024 ini. Di mana Kaesang yang merupakan Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Kaesang menggenggam 8 persen saham PMPP melalui PT Harapan Bangsa Kita alias GK Hebat.
Ilustrasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Selanjutnya, ada PT WIR Asia Tbk (WIRG) Emiten ini dipimpin oleh Aryo PS Djojohadikusumo yang merupakan putra kandung Hashim Djojohadikusumo, atau kaka dari Prabowo. Saham WIRG naik 2 poin (1,83 persen) ke level 111.
Begitu juga dengan, emiten yang terafiliasi partai Golkar, tim koalisi Prabowo-Gribran. Pertama, ada Aburizal Bakrie generasi kedua dari konglomerasi grup Bakrie. Aburizal Bakrie juga menduduki posisi Dewan Pembina TKN Prabowo-Gibran.
Bakrie memiliki sejumlah emiten di BEI yang terdiri dari berbagai sektor, mulai dari yang terbaru di sektor kendaraan listrik PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (VKTR) yag naik 1 poin (0,85 persen) ke 118.
ADVERTISEMENT
Saham Bakrie lainnya yakni ada BUMI dan BRMS yang masing-masing menguat 4 poin (3,74 persen) ke 111 dan 5 poin (2,91 persen) ke 177. Sementara emiten lainnya seperti VIVA, BTEL, ELTY, JGLE, dan BNBR masing anteng di level gocap atau 50.
Selain Bakrie juga ada, Agung Laksono yang merupakan petinggi Golkar. Ia menjadi komisaris CBRE, perusahaan yang bergerak di bidang jasa angkutan moda laut. Sahamnya juga masih berada di level 50.
Selain itu ada juga TOBA, di mana Wakil Direktur Utamanya, Pandu Patria Sjahrir yang menduduki Wakil Bendahara Umum TKN Prabowo-Gibran. Saham TOBA naik, 12 poin (4,55 persen) ke 276.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Senin (6/9). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Kemudian Theo Sambuaga selaku Presiden Komisaris Lippo Group menduduki posisi Dewan Penasihat di TKN mereka. Saham PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) tercatat naik 1 poin (1,18 persen) ke level 86.
ADVERTISEMENT
Merespons hal ini, Head of Research Center Mirae Asset Sekuritas, Roger MM, mencermati sentimen capres-cawapres kepada emiten tim koalisi masih menjadi peluang untuk investor melakukan trading.
“Mungkin dampak signifikannya setelah pengumuman suara pada hari H, kalau saat ini kami melihatnya hanya dampak sesaat saja,” kata Roger saat dihubungi kumparan, Senin (13/11).
Roger menegaskan kinerja fundamental emiten menjadi pertimbangan investor membeli saham. Menurutnya, sentimen dari pemilu setidaknya hanya sementara.
“TOBA masih melakukan diversifikasi ke bidang baru (non batu bara) sehingga investor perlu melihat kinerja emiten pasca diversifikasi,” ujar Roger.