Elia Massa Manik Dukung Holding BUMN Energi

16 Maret 2017 17:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Dirut Pertamina Elia Massa Manik  (Foto: Darren Whiteside/REUTERS)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut Pertamina Elia Massa Manik (Foto: Darren Whiteside/REUTERS)
Pemerintah melalui Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) saat ini tengah mempersiapkan pembentukan holding perusahaan pelat merah untuk sektor energi. Pembentukan holding dinilai sudah mendesak agar perusahaan energi BUMN bisa berekspansi dengan modal finansial yang kuat.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Elia Massa Manik menilai BUMN energi memang butuh integrasi untuk meningkatkan produktivitas industri. Massa Manik yang ditetapkan jadi bos Pertamina pada hari ini, dengan penyatuan perusahaan, maka akan membuat bisnis semakin sehat dan ekspansif.
“Holding ini memang keputusannya ada di pemegang saham yaitu Kementerian BUMN, tapi pandangan saya energi ini harus integrasi. Secara bisnis, karena nature dan fokusnya bisa lebih panjang,” kata Massa Manik dalam konferensi pers di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Kamis (16/3).
Dia mencontohkan, meskipun satu holding, satu perusahaan nantinya akan fokus ke masing-masing bidang, seperti ada yang fokus ke komoditi domestik dan perusahaan gas bisa ke sektor industri. Namun, semuanya bisa berjalan efisien karena dalam satu komando.
ADVERTISEMENT
“Misalnya satu lebih ke komoditi domestik, company gas lebih ke industri. Yang tadinya kita bangun pipa 10 mungkin bisa lebih banyak,kita bisa buat jadi satu komando sehingga bisa jauh lebih efisien dari segi investasi," kata Massa Manik.
Massa Manik memastikan akan mendukung holding BUMN energi karena sudah merupakan penugasan dari shareholder. “Artinya begini, kalau ditugaskan (holding) secara logika saya sebagai dirut enggak masuk akal, saya yang sulit kan, pilihan saya A atau B. Tapi kalau anda bicara energi, enggak terintegrasi susah," ujarnya.
Dalam Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) holding, PGN (Perusahaan Gas Negara) akan secara otomatis menjadi anak perusahaan Pertamina. Maka dengan begitu, hak PGN sebagai perusahaan BUMN akan dicabut dan dialihkan menjadi perusahaan swasta. Dengan begitu, baru kemudian Pertamina bisa melakukan akuisisi PGN.
ADVERTISEMENT
Bagi Massa Manik, Holding BUMN bukan barang baru. Sebelum menjadi bos Pertamina, dia sebelumnya memimpin perusahaan perkebunan BUMN, PT Perkebunan Nusantara III (persero) sejak 2016 yang merupakan induk holding BUMN Perkebunan.
Holding BUMN di sektor perkebunan dibentuk sejak Agustus 2014. Saat itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meneken Peraturan Pemerintah pembentukan holding BUMN perkebunan, Di dalam holding ini, terdapat 14 BUMN kebun yakni PTPN I sampai PTPN XIV.
Mengelola 14 perusahaan perkebunan negara dengan jumlah karyawan ratusan ribu orang, bukanlah pekerjaan mudah. Elia Massa Manik ditugaskan untuk bisa menyehatkan kembali laporan keuangan perseroan.