Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Elon Musk Bawa Starlink ke RI, Bisnis Layanan Internet Dalam Negeri Terancam?
20 Mei 2024 12:58 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pemilik Starlink, Elon Musk , telah meresmikan pemasangan layanan internet Starlink di Puskesmas Pembantu, Desa Sumerta Kelod, Bali, Minggu (19/5). Rencananya layanan internet milik Elon ini akan dipasang di 3.400 puskesmas yang belum mendapat fasilitas internet maupun yang koneksi internetnya kurang bagus.
ADVERTISEMENT
Pengamat Teknologi dan Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, menjelaskan untuk layanan jasa internet sebenarnya di dalam negeri sudah banyak, seperti BAKTI Kominfo yang sudah meluncurkan Satelit Satria, hingga berbagai operator seluler dan penyedia jaringan internet (PJI) atau Internet Service Provider (ISP).
"Sehingga kehadiran Starlink kita tidak anggap sebagai sesuatu yang memberikan dampak signifikan (dalam perluasan jaringan internet di Indonesia)," kata Heru kepada kumparan, Senin (20/5).
Kata Heru, hadirnya Starlink akan memberikan semakin banyak pilihan masyarakat Indonesia untuk menggunakan jasa pelayanan internet. Setiap operator, kata dia, punya kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Dikutip dari laman resmi Starlink, biaya berlangganan internet Starlink untuk perumahan paket paling murah dibanderol Rp 750.000 per bulan. Kata Heru, angka tersebut telah diturunkan.
ADVERTISEMENT
"Kalau kita lihat harganya biasanya Rp 1,5 juta, sekarang sudah Rp 750.000. Kita enggak tahu harga promo atau apa. Tapi ini harus dipantau, karena pemain-pemain dari luar itu untuk masuk pasar Indonesia mereka melakukan strategi predatory pricing," kata Heru.
Menurut Heru, pasar Indonesia sangat potensial, di mana terdapat 220 juta pengguna internet termasuk 186 juta pengguna media sosial dari 270 juta populasi.
"Jadi nanti harganya dijual semurah mungkin agar orang menggunakan layanan mereka, beralih dari pengguna seluler, beralih dari yang biasa menggunakan ISP ke layanan yang baru. Setelah ISP kolaps, mati, operator seluler kolaps, mereka merajai, dan biasanya mereka mencoba menaikkan harga kembali ke titik sebelumnya," kata Heru.
"Dan bahkan mereka bisa semena-mena menentukan harganya sendiri. Ini yang harus kita waspadai," sambung Heru.
Sementara Elon Musk mengatakan kehadirannya di Indonesia tidak semata ingin berjualan, tetapi dia melihat ada peluang besar untuk berinvestasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Dalam jangka panjang kemungkinan besar kita akan berinvestasi di Indonesia. Jadi maksud saya pengumuman hari ini adalah tentang Starlink. Sangat mungkin bahwa perusahaan saya akan berinvestasi di Indonesia di masa depan," tegas Elon Musk.
Sebagai salah satu penyedia jasa internet di Indonesia, PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) sebelumnya mengaku tidak khawatir akan kalah bersaing.
Direktur Wholesale & International Service, Bogi Witjaksono mengatakan Telkom tidak khawatir karena Telkom dan Starlink adalah perusahaan dengan value berbeda.
"Untuk Starlink kami dalam hal ini tidak khawatir karena value-nya beda dengan seluler maupun Indihome atau fix order," kata Bogi saat konpers hasil RUPST Tahun Buku 2023 di Jakarta, Jumat (3/5).
Paket berlangganan layanan IndiHome Telkomsel, paling murah dibanderol hanya Rp 350.000 per bulan. Faktor harga ini juga yang membuat Bogi percaya diri.
ADVERTISEMENT
"Untuk Starlink dari segi harga pun disparitas harganya cukup lumayan jika dibandingkan dengan seluler ataupun fix order sehingga value proposenya berbeda," pungkas dia.