Elon Musk Isap Ganja Secara Live, Saham Tesla Anjlok

10 September 2018 10:59 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Elon Musk, CEO Tesla. (Foto: Joe Skipper/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Elon Musk, CEO Tesla. (Foto: Joe Skipper/Reuters)
ADVERTISEMENT
Saham Tesla anjlok hingga 9 persen pada penutupan perdagangan pekan lalu usai CEO Tesla Elon Musk yang terlihat menghisap ganja di siaran langsung via podcast di acara Joe Rogan.
ADVERTISEMENT
Selain itu, sentimen negatif juga muncul dari adanya pengunduran diri beberapa direksi pada perusahaan otomotif yang khusus memproduksi mobil sport elektrik tersebut.
Dilansir Reuters, Senin (10/9), saham Tesla sempat berada di posisi USD 260,10 pada pembukaan perdagangan pekan lalu. Saham selanjutnya mulai turun 7 persen pada pertengahan sesi. Dan pada penutupan perdagangan, saham Tesla tergelincir 9 persen dan menambah tekanan terhadap saham Tesla yang selama pekan ini susut 11 persen.
Pada Kamis malam, Musk mengisap marijuana dan minum wiski selama penampilannya di podcast Joe Rogan. Hal itu memicu kekhawatiran terhadap penggunaan narkoba oleh Musk.
Selanjutnya Jumat pagi, Chief Accounting Officer Tesla Dave Morton melaporkan pengunduran dirinya, yang baru saja bekerja sebulan di Tesla.
ADVERTISEMENT
"Sejak saya bergabung dengan Tesla pada 6 Agustus 2018, tingkat perhatian publik yang ditempatkan perusahaan, serta kecepatan perusahaan, melampaui harapan. Akibatnya ini membuat saya pertimbangkan kembali masa depan," ujar Morton.
Selain itu, pimpinan HRD perusahaan Gaby Toledano juga meninggalkan perseroan. Hal tersebut berdasarkan laporan Bloomberg. Tak hanya itu, pada Jumat, VP Communication Tesla Sarah O’Brien juga menyatakan bahwa hari itu merupakan hari terakhirnya di Tesla.
Pada bulan lalu, Musk juga mengeluarkan cuitan kontroversial mengenai pertimbangan untuk menjadikan Tesla sebagai perusahaan tertutup. Musk tawarkan harga USD 420 per lembar saham, dan dia pun klaim punya dana aman untuk rencana tersebut. Adapun saham Tesla turun 20 persen sejak penutupan perdagangan 7 Agustus 2018.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, dalam wawancara terbarunya belum lama ini, Musk juga bertingkah seperti tak biasanya. Dalam sesi wawancaranya bersama The New York Times tersebut, Musk curhat tentang pekerjaannya sampai menitikkan air mata.
Tangisan Musk bukannya mengundang simpati, ternyata malah memicu kekhawatiran investor. Kebanyakan investor meragukan kemampuan Elon Musk memimpin SpaceX dan Tesla setelah melihat dirinya menangis.
CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk. (Foto: Reuters)
Kekhawatiran itu juga turut disampaikan Vice Chairman General Motors Bob Lutz. Menurutnya, Musk sebaiknya mundur dari jabatannya sebagai CEO Tesla dan SpaceX jika memang tidak merasa kuat.
"Saya tidak menyangka kalau masih ada investor atau anggota jajaran independen yang masih menginginkannya sebagai CEO, apalagi jika sudah melihat apa yang dia lakukan belum lama ini," kata Lutz.
ADVERTISEMENT
Karenanya, Lutz menyarankan kepada jajaran petinggi Tesla dan SpaceX, serta para investor, untuk segera mencari sosok pengganti Musk.
Namun demikian, lengsernya Elon Musk dari posisi CEO tak akan menyingkirkannya dari perusahaan, melainkan akan membuatnya mengisi posisi seperti advisor atau setara jajaran petinggi.
"Perusahaan butuh manajemen profesional untuk mengelola hal semacam ini," tegasnya.
SpaceX Spacecraft (Foto: SpaceX Imagery/Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
SpaceX Spacecraft (Foto: SpaceX Imagery/Pixabay)
Lutz sendiri memang dikenal sebagai figur yang sangat kritis dengan Tesla dan SpaceX. Dirinya sempat memprediksi perusahaan bisa sulit meraup untung ke depannya jika Musk tak kunjung hengkang.
Musk sebelumnya mengaku sangat lelah karena bekerja keras sampai 120 jam per minggu. Inilah yang membuatnya sangat emosional saat menceritakan kisahnya di Tesla dan SpaceX.
“Satu tahun terakhir benar-benar tahun yang sangat sulit da menyakitkan bagi karirku, ini sangat menyiksa,” katanya.
ADVERTISEMENT
Elon Musk juga mengungkap pada 28 Juni lalu saat dirinya berulang tahun, dia tetap bekerja tanpa henti sepanjang malam dan tak ditemani siapapun.
Dia mengaku harus memakai obat penenang agar bisa tidur jika sudah bekerja semalaman. “Aku harus pakai obat tidur atau obat penenang,” jelasnya.