Elon Musk Nyatakan Dukung Israel Perangi Hamas

28 November 2023 12:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil saat meninggalkan hotel di Beijing, China 31 Mei 2023. Foto: Tingshu Wang/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Chief Executive Officer Tesla Elon Musk masuk ke dalam mobil saat meninggalkan hotel di Beijing, China 31 Mei 2023. Foto: Tingshu Wang/Reuters
ADVERTISEMENT
Pengusaha teknologi sekaligus orang terkaya di dunia, Elon Musk menyuarakan dukungannya untuk Israel. Hal itu diungkapkan Musk usai bertemu dengan Perdana Menteri (PM) Israel, Netanyahu, Senin (27/11).
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, Selasa (28/11), Elon Musk menyuarakan dukungannya untuk Israel setelah diserang oleh militan Hamas Palestina.
“Pada akhirnya menghentikan propaganda yang meyakinkan orang untuk terlibat dalam, Anda tahu pembunuhan,” kata Musk.
Reuters juga melaporkan, setelah mendengar Netanyahu mengatakan Hamas harus dihancurkan, Musk menyebut, “tidak ada pilihan.”
Musk mengunjungi Israel, saat gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza. Ia menambahkan, “Saya juga ingin membantu.”
Dalam pertemuan bersama Netanyahu, Elon Musk diajak berkeliling ke permukiman di Israel yang rusak akibat serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 lalu.
Pada pertemuan itu, keduanya juga bertemu dengan keluarga sandera yang ditahan di Gaza bersama Presiden Israel, Isaac Herzog. Herzog mengatakan Musk memiliki peran besar dalam perjuangan global melawan antisemitisme.
ADVERTISEMENT
“Kita harus melakukan apa pun yang diperlukan untuk menghentikan kebencian,” jawab Musk, menurut pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Herzog.

Sebelumnya Elon Musk Ingin Bantu Palestina

Elon Musk sebelumnya menyatakan akan akan membantu memberikan akses internet di Jalur Gaza. Akses internet dan komunikasi di wilayah tersebut mati total di tengah memanasnya konflik Hamas-Israel.
“Starlink akan mendukung sambungan komunikasi bagi organisasi bantuan yang diakui internasional di Gaza,” tulis cuitan Elon Musk di X, dikutip dari Reuters, Minggu (29/10).
Pemadaman telepon dan internet mengisolasi orang-orang di Jalur Gaza ke dunia luar dan satu sama lain. Sehingga panggilan baik untuk orang terdekat, ambulans, maupun kolega di tempat lain menjadi mustahil karena Israel memperluas serangan udara dan daratnya.
Organisasi-organisasi kemanusiaan internasional menjelaskan pemadaman listrik yang dimulai Jumat (27/10) malam memperburuk situasi yang sudah menyedihkan karena menghambat penyelamatan dan mencegah kontak dengan staf mereka di lapangan.
ADVERTISEMENT