Emirates Tanda Tangani Kontrak Pemesanan A380 Senilai USD 16 Miliar

12 Februari 2018 8:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Airbus A380 (Foto: Reuters/Pascal Rossginol)
zoom-in-whitePerbesar
Airbus A380 (Foto: Reuters/Pascal Rossginol)
ADVERTISEMENT
Maskapai penerbangan milik pemerintah Uni Emirat Arab (UEA), Emirates, menandatangani kontrak pembelian pesawat double-deck (tingkat) berbadan lebar (super jumbo) A380 senilai USD 16 miliar (Rp 217,7 triliun). Kontrak yang telah disiapkan sejak Januari lalu ini, merupakan pesanan A380 dengan unit terbanyak yang pernah diraih Airbus dari satu maskapai.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Emirates menandatangani kontrak pada Minggu (11/2) untuk membeli sebanyak 36 unit Airbus A380. Pesanan ini sangat penting bagi Airbus, karena tanpa order dari Emirates, Airbus pernah memunculkan opsi menghentikan produksi A380, dari pabriknya di Toulouse, Prancis.
Penandatanganan kontrak ini langsung disaksikan Perdana Menteri Perancis Edouard Philippe dan Presiden Otoritas Penerbangan Sipil Dubai yang juga CEO Emirates, Sheikh Ahmed bin Saeed al-Maktoum. Pesanan pesawat tahap pertama sebanyak 20 unit, menyusul tahap kedua 16 unit. Pengiriman perdana secepatnya dilakukan pada 2020.
Di samping penandatanganan kontrak, kedua pejabat itu juga membahas perluasan kerja sama transportasi udara antara Prancis dan Uni Emirat Arab. Namun Emirates tak merinci detail kerja sama tersebut.
Pesawat Emirates di bandara Dubai. (Foto: Instagram/dubaiairports)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Emirates di bandara Dubai. (Foto: Instagram/dubaiairports)
Airbus semula ikatan kontrak pemesanan ini bisa disepakati dalam Dubai Airshow pada November tahun lalu. Namun saat itu, Emirates malah mengungkapkan ketertarikannya untuk memesan 40 unit Boeing 787-10 Dreamliner.
ADVERTISEMENT
Pesanan dari Emirates yang ditandatangani hari Minggu kemarin ini, menggenapkan total order A380 yang diterima Airbus sebanyak 178 unit. Dikutip dari Telegraph, jet besar itu masih kalah jumlah order dari pesaing sengitnya yakni Boeing 787 Dreamliner yang meraih pesanan 235 unit.