Emisi Karbon Sektor Energi Sudah Turun 118,2 Juta Ton, Lampaui Target 2023

20 September 2023 12:27
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tenaga Ahli Menteri ESDM Sripeni Inten Cahyani di JiExpo Kemayoran, Rabu (20/9/2023). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian ESDM melaporkan realisasi penurunan emisi karbon atau gas rumah kaca di sektor energi per Juli 2023 mencapai 118,2 juta ton CO2, melampaui target yang ditetapkan di tahun ini sebesar 116 juta ton.
ADVERTISEMENT
Tenaga Ahli Menteri ESDM Sripeni Inten Cahyani menuturkan hingga tahun 2030, sektor energi diharapkan bisa menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 358 juta ton. Sebesar 37 persen dari target tersebut atau 132 juta ton berasal dari usaha efisiensi energi di seluruh sektor pengguna energi.
"Upaya menurunkan emisi GRK sektor energi sampai pertengahan tahun 2023 telah mencapai 118,2 juta ton CO2 atau lebih tinggi dibandingkan target tahun 2023 yaitu sebesar 116 juta ton CO2," ucapnya saat seminar di JiExpo Kemayoran, Rabu (20/9).
Meski sudah melampaui target tahun 2023, Inten memastikan pemerintah tetap menjaga momentum penurunan emisi gas rumah kaca di sektor energi mengingat tantangan ke depan akan semakin besar.
Dia menuturkan, sektor transportasi dan industri masih mendominasi konsumsi energi nasional sekitar 82 persen dari total penggunaan energi yang mencapai 1,1 miliar setara barel minyak.
ADVERTISEMENT
Dalam upaya penurunan kebutuhan energi tersebut, lanjut dia, batu bara dan minyak bumi masih mendominasi bauran energi primer mencapai 74 persen sedangkan energi baru dan terbarukan (EBT) baru mencapai 12,3 persen di tahun 2023.
Inten menjelaskan, pemerintah telah menerbitkan PP Nomor 33 Tahun 2023. Dalam beleid tersebut, bangunan atau gedung yang memiliki konsumsi energi atau sumber energi lebih besar atau sama dengan 500 ton energi per tahun wajib melaksanakan manajemen energi.
"Kami estimasikan terdapat 679 bangunan komersial yang wajib melaksanakan manajemen energi setelah penerbitan peraturan itu," tuturnya.
Dengan pelaksanaan manajemen energi di 679 bangunan terlaksana dengan baik, pemerintah menargetkan perolehan penghematan energi sebesar 66.000 ton per tahun atau setara Rp 0,9 triliun per tahun.
ADVERTISEMENT
"Jadi tadi targetnya 132 juta ton CO2 lalu di sini (sektor bangunan gedung) sudah akan diperoleh 66.000 ton, ini merupakan hal yang signifikan dari 679 bangunan," pungkas Inten.