Emiten Distributor Alat Kesehatan (LABS) Melantai di BEI, Saham Sentuh ARA

10 Juli 2024 9:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah investor ber swafoto dengan latar belakang layar monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto:  Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah investor ber swafoto dengan latar belakang layar monitor Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten sektor distributor alat kesehatan, PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS), melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (10/1). Saham LABS naik 35 poin (34,51 persen) ke level 137 per lembar atau menyentuh auto reject atas (ARA).
ADVERTISEMENT
Penawaran umum saham LABS tersebut telah berjalan dengan sukses dan mendapatkan respons yang sangat positif dari para investor, dengan terjadinya kelebihan permintaan (oversubscribed) yang tercatat lebih dari 250 kali.
Jumlah investor sebanyak lebih dari 31.275 investor yang terdiversifikasi baik investor perorangan, institusi, nasional, maupun asing.
UBC Medical Indonesia melepas sebanyak 700 juta lembar. Besaran saham itu setara dengan 17,72 persen dari modal disetor dan ditempatkan perseroan dengan harga Rp 102 per lembar. Perusahaan yang bergerak dalam bidang Distributor Alat Kesehatan menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas selaku Lead underwriter.
Perseroan berfokus pada penyediaan alat Kesehatan diagnostic in-vitro (instrumen) dan consumables/reagen, yang merupakan solusi untuk mendeteksi penyakit menular dan kelainan bawaan.
PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada perdagangan Rabu (10/1/2024). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan.
Perseroan saat ini ditunjuk sebagai distributor dari principal principal yang merupakan produsen bioteknologi dari Negara-negara Maju yang antara lain: Amerika Serikat, Jepang, dan Cina dalam memberikan teknologi terbaik untuk laboratorium di seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama FX Yoshua Raintjung menjelaskan langkah perusahaan masuk BEI melalui IPO ialah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk lebih baik lagi.
Kinerja perusahaan sampai Desember 2023 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif, di mana selama 3 tahun terakhir perseroan telah meningkatkan reputasinya di pasar alat kesehatan sebagai salah satu pemasok unggulan untuk produk skrining bayi baru lahir dan infeksi tuberkulosis laten (ILTB).
“Saya optimistis dengan prospek Industri Kesehatan saat ini, terutama pasca COVID-19, Pemerintah mulai akan memfokuskan anggaran kesehatannya pada program yang sifatnya promotif dan preventif guna mencapai target Indonesia Emas 2045, hal tersebut diyakini akan meningkatkan penyerapan atas produk alat Kesehatan dan reagen perseroan," ujar Yoshua di Gedung BEI, Rabu (10/7).
ADVERTISEMENT
Seluruh dana bersih hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis perseroan antara lain untuk biaya operasional seperti, pembelian barang dagangan, pembelian bahan baku produksi, biaya pemasaran, biaya penjualan dan biaya operasional lainnya.