Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Perusahaan penyedia produk elektronik dan gadget, PT Erajaya Swasembada Tbk mencatatkan kinerja yang positif sepanjang tahun lalu. Perusahaan yang dipimpin Joy Wahjudi mampu menumbuhkan pendapatan perusahaan 3,5 persen menjadi Rp 34,1 triliun dibanding periode sama pada tahun 2019, Rp 32,9 triliun.
ADVERTISEMENT
Dalam paparan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), sebesar 76,3 persen atau mayoritas pendapatan perusahaan disumbang dari menjual gadget atau handphone. Adapun kontribusi tersebut sekitar Rp 26 triliun.
Penjualan gadget dilakukan melalui outlet Erafone maupun situs e-commerce dengan nama Erafone.
“Jadi kita bisa melihat memang kontribusi terbesar cell phone sama tablet setelah itu ada komputer dan barang-barang elektronik lain,” katanya dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) virtual, Senin (25/5).
Selain gadget, penyumbang pendapatan terbesar selanjutnya diikuti voucher atau kartu sim sebesar 11,7 persen, lalu aksesoris gadget 7,4 persen, dan komputer dan elektronik 4,5 persen.
Joy mengakui jika saat ini permintaan gadget mengalami pertumbuhan pesat secara global. Bahkan, saat ini produsen global mengalami kelangkaan bahan baku pembuat chip yaitu semikonduktor. Namun, manajemen memastikan stok gadget dan elektronik aman hingga kuartal III 2021.
ADVERTISEMENT
Selain itu, tren penjualan gadget juga terlihat makin membaik pada saat lebaran tahun ini. Menurutnya daya beli masyarakat terus mengalami perbaikan.
“Kalau dibandingkan lebaran tahun lalu, jauh lebih baik ya (sekarang), karena pada waktu tahun lalu kita masih awal pandemi jadi memang pasti meningkatnya tinggi. Spending segmen elektronik gadget cukup tinggi,” jelasnya.
Sampai dengan kuartal I tahun 2021, Perseroan memiliki 88 titik distribusi dan 1.075 owned retail outlet. Selain itu, Perseroan juga memiliki kerja sama dengan kurang lebih 62.000 toko retail pihak ketiga.