Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Emiten Kesehatan (DKHH) Resmi Melantai di BEI, Sahamnya Naik 34,85 Persen
8 Mei 2025 10:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Perusahaan kesehatan PT Cipta Sarana Medika Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis (8/5), dengan kode emiten DKHH. Perusahaan ini menjadi perusahaan ke-14 yang melakukan Initial Public Offering (IPO) di BEI tahun ini.
ADVERTISEMENT
Pada pencatatan ini, harga penawaran saham DKHH adalah senilai Rp 132 per lembar dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 530.000.000 lembar saham yang mewakili 20,78 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh pasca IPO.
Dalam pembukaan perdagangan Kamis (8/5), harga saham DKHH naik 34,85 persen dari harga penawaran sebesar Rp 132 ke level Rp 178 per lembarnya.
Selama ini, DKHH bergerak di bidang rumah sakit swasta di mana DKHH mengelola rumah sakit tipe C yang berlokasi di berbagai wilayah strategis, yakni Kedungwaringin, Sukatani, dan Cibadak.
Direktur Utama PT Cipta Sarana Medika Tbk Satria Muhammad Wilis juga memaparkan tujuan DKHH melakukan IPO. Nantinya dana dari IPO akan digunakan untuk berbagai keperluan seperti peningkatan kapasitas rumah sakit sampai pembelian alat kesehatan.
ADVERTISEMENT
“IPO ini bertujuan untuk mempercepat realisasi misi sosial kami melalui sejumlah inisiatif ekspansi strategis. Dana yang kami peroleh akan langsung dialokasikan untuk peningkatan kapasitas rumah sakit, pembangunan gedung baru, serta peremajaan dan upgrade alat-alat kesehatan yang lebih canggih demi menunjang pelayanan prima kepada masyarakat. ,” ujarnya dalam sambutannya di Main Hall BEI, Jakarta Selatan, Kamis (8/5).
Melalui IPO ini, DKHH meraup dana sebesar Rp 69,96 miliar. Sebanyak Rp 40,76 miliar dari IPO ini akan digunakan untuk dialokasikan untuk membangun gedung baru di sekitar rumah sakit DKH Cibadak dalam bentuk gedung lima lantai dengan fasilitas poliklinik, rawat inap eksekutif, dan rawat inap KRIS (Kelas Rawat Inap Standar).
Sementara itu sebanyak Rp3,62 miliar di antaranya akan digunakan untuk pembelian alat medis dan non-medis, Rp 612 juta akan gunakan untuk renovasi rumah sakit milik DKHH di Cibadak dan sisa dana dari IPO akan digunakan untuk modal kerja.
ADVERTISEMENT