Emiten Milik Boy Thohir (ADRO) Bakal Jual Seluruh Saham Adaro Andalan Indonesia

13 September 2024 16:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemegang Saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Boy Thohir di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/4/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pemegang Saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Boy Thohir di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (18/4/2023). Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Emiten milik Garibaldi Thohir atau Boy Thohir, PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), berencana menjual 99,99 persen saham yang ada di PT Adaro Andalan Indonesia (AAI).
ADVERTISEMENT
Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), jumlah saham tersebut yakni sebanyak-banyaknya 21.900.632 saham yang tercatat pada 30 Juni 2024, atau sebanyak-banyaknya 7.008.202.240 saham pada 3 September 2024 melalui mekanisme Penawaran Umum Oleh Pemegang Saham (PUPS).
Harga penawaran menggunakan Volume Weighted Average Price (Harga Rata-Rata Tertimbang) AAI yang terbentuk setelah penutupan perdagangan di hari pencatatan saham AAI di bursa. Hal itu dengan tetap memperhatikan kewajaran transaksi sebagaimana diatur dalam POJK 35/2020, yakni harga serendah-rendahnya USD 2,45 miliar dan setinggi-tingginya USD 2,63 miliar.
Dalam keteranganya, perseroan berencana untuk memisahkan bisnis pilar pertambangan dan juga beberapa bisnis pendukung di bawah AAl dengan pilar bisnis Adaro Minerals dan Adaro Green.
"Langkah ini demi mempertahankan sinergi yang solid dari integrasi bisnis-bisnis yang termasuk dalam sektor-sektor industri dengan keterkaitan yang lebih erat," tulis Manajemen ADRO dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat (13/9).
ADVERTISEMENT
Manajemen ADRO memandang langkah ini efektif untuk memaksimalkan kinerja AAI dan pilar-pilar bisnis non batu bara termal tersebut.
"Karena memungkinkan setiap perusahaan untuk berfokus pada pengembangan keunggulan inti masing-masing," katanya.
Selain itu, rencana transaksi perseroan ini diharapkan akan membantu AAl dan pilar bisnis non batu bara termal untuk meningkatkan fokus pengembangan dan kinerja.
Pemisahan ini juga akan membantu bisnis hijau perseroan untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiayaan yang lebih banyak, biaya pendanaan yang lebih kompetitif, dan memberikan akses yang lebih baik pada proyek-proyek ramah lingkungan dengan partner bisnis potensial peringkat atas.
Alasan lainnya juga untuk memberikan opsi investasi yang lebih banyak pada investor publik untuk berinvestasi sesuai dengan minat dan pandangannya.
ADVERTISEMENT
Melalui AAI, perseroan memiliki saham-saham pada beberapa perusahaan pertambangan batu bara termal, yaitu PT Adaro Indonesia, PT Paramitha Cipta Sarana, PT Semesta Centramas, PT Laskar Semesta Alam, dan PT Mustika Indah Permai, yang memproduksi batu bara termal berkalori menengah dengan kadar polutan rendah.
Selain itu, perseroan melalui AAl juga memiliki saham-saham pada dua perusahaan pertambangan batu bara termal yang saat ini sedang dikembangkan, yaitu PT Pari Coal dan PT Ratah Coal.
Di samping itu, perseroan juga telah memiliki komitmen yaitu mendukung penuh komitmen Pemerintah Republik Indonesia untuk menurunkan emisi gas rumah kaca, termasuk upaya untuk mencapai net-zero emission pada tahun 2060 atau lebih awal dengan berbagai upaya.
Perseroan juga berkomitmen untuk memiliki sekitar 50 perseroan total pendapatan dari bisnis non-batu bara termal pada tahun 2030.
ADVERTISEMENT
"Target ini akan dicapai dengan mengembangkan bisnis di bidang- bidang yang mendukung ekosistem hijau Indonesia," ujar Manajemen ADRO.