Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Emiten Milik Prajogo Pangestu (BREN) Raup Laba Bersih Rp 2,55 Triliun di 2024
21 Maret 2025 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Emiten milik Prajogo Pangestu yaitu PT Barito Renewables Tbk (BREN) meraup laba bersih USD 155 juta atau setara Rp 2,55 triliun (kurs Rp 16.507 per 1 USD). Angka itu meningkat 6,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2023 di USD 145 juta.
ADVERTISEMENT
CEO BREN, Hendra Soetjipto Tan, menjelaskan kinerja keuangan itu merupakan bukti BREN tetap mempertahankan komitmen terhadap efisiensi dan keberlanjutan, meski terdapat hambatan sementara dalam produksi panas bumi.
“Perbaikan dalam struktur biaya dan efisiensi operasional telah memperkuat fundamental bisnis kami, memungkinkan kami untuk mencatatkan kinerja keuangan yang lebih baik. Ke depan, kami tetap berkomitmen untuk memperluas kapasitas energi terbarukan serta mendukung target transisi energi nasional.” ujar Hendra dalam keterangan tertulis, Jumat (21/3).
Sementara EBITDA atau laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi, BREN mencatat peningkatan menjadi USD 515 juta. Hal ini didukung inisiatif efisiensi biaya yang disiplin sehingga ekspansi marjin EBITDA juga meningkat hingga 86,3 persen.
EBITDA BREN naik 2,7 persen yoy dari USD 502 juta pada tahun 2023. EBITDA yang lebih tinggi itu merupakan faktor pendorong laba bersih BREN bisa mencapai USD 155 juta.
ADVERTISEMENT
BREN membukukan pendapatan konsolidasi sebesar USD 597 juta pada tahun lalu. Pendapatan juga sempat terdampak oleh kegiatan pemeliharaan tak terencana pada segmen panas bumi pada kuartal ketiga yang menyebabkan penurunan sementara dalam produksi.
Meski begitu, hal itu bisa dikompensasi melalui kontribusi dari segmen energi angin yang masih dapat beroperasi secara optimal dan memberi pendapatan yang stabil. Saat ini, energi angin berkontribusi sekitar 4 persen dari total pendapatan konsoidasi.
Ke depan, BREN akan memperluas kapasitas energi baru terbarukan (EBT) untuk mendukung target net zero emission Indonesia.
“Keberhasilan penyelesaian proyek Salak Binary, yang mencapai kapasitas kotor sebesar 16,6 MW dan melampaui ekspektasi awal, menegaskan komitmen Perseroan dalam meningkatkan kapasitas pembangkitan serta mengoptimalkan aset yang dimiliki,” kata Hendra.
ADVERTISEMENT
Di samping itu BREN juga terus mengeksplorasi peluang investasi dan pengembangan strategis untuk memperluas portofolio EBT yang ada.
“Dengan pipeline proyek yang kuat, perseroan berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas terpasang, memperkuat perannya sebagai pemimpin dalam transisi energi Indonesia, serta menciptakan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi seluruh pemangku kepentingan,” tutur Hendra.