Emiten Pertanian Delta Giri Wacana (DGWG) Resmi Melantai di BEI

13 Januari 2025 10:14 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
President Director PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG), David Yaory, saat pencatatan saham perdana di Main Hall BEI, Senin (13/1/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
President Director PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG), David Yaory, saat pencatatan saham perdana di Main Hall BEI, Senin (13/1/2025). Foto: Fariza Rizky Ananda/kumparan
ADVERTISEMENT
Emiten PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Senin (13/1). Perusahaan berfokus pada ketahanan pangan untuk memenuhi kebutuhan produk-produk suplai pertanian dengan segmen usaha pestisida, pupuk, alat-alat pertanian, dan distribusi internal.
ADVERTISEMENT
Melalui penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO), DGWG menawarkan 882.353.000 saham baru dengan harga Rp 230 per saham. Saham yang diterbitkan berasal dari portepel Perseroan, yang mewakili 15 persen dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO.
Dalam pembukaan perdagangan perdananya hari ini, saham DGWG menguat 15,64 persen atau 36 poin dari harga perdana, menjadi Rp 266 per lembar saham.
Perusahaan berencana memanfaatkan dana hasil penawaran umum untuk penyertaan modal kerja yang difokuskan pada pembelian bahan baku produk dalam memenuhi permintaan pasar, untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan produk agro input.
“Sejalan dengan program pemerintah, DGWG tengah fokus memenuhi permintaan terhadap produk- produk agro input kami” ujar President Director PT Delta Giri Wacana Tbk, David Yaory, Senin (13/1).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga menetapkan DGWG sebagai efek syariah berdasarkan keputusan Nomor: KEP-67/PM.02/2024. Penetapan saham DGWG dalam daftar efek syariah dilakukan OJK berdasarkan penelaahan dan pemenuhan kriteria efek syariah atas pernyataan pendaftaran oleh perusahaan.
Per 30 Juni 2024, DGWG mencatatkan pendapatan senilai Rp 1,4 triliun dengan laba bersih mencapai Rp 32 miliar. Perusahaan optimis dapat mempertahankan pertumbuhan yang positif berkat ekspansi dan strategi investasi yang solid.
“Kami menargetkan pada akhir 2024 total revenue yang kami dapatkan sebesar Rp 3,4 triliun naik dari tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 3 triliun. Dengan pencapaian tersebut kami masih yakin dapat membukukan laba bersih tahun 2024 sebesar Rp 180 miliar.” terang Direktur Keuangan PT Delta Giri Wacana Tbk, Danny Jo Putra.
ADVERTISEMENT
PT Delta Giri Wacana Tbk berdiri pada 2001 sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang agrokimia. Di awal pendiriannya, perusahaan menjalankan kegiatan usaha perdagangan pestisida dengan merk Supremo.
Pada 2005, perusahaan meningkatkan aktivitasnya dengan kegiatan bottling. Lalu, pada 2009 ditingkatkan kembali dengan kegiatan mixing dan bottling di fasilitas baru yang terletak di Jababeka III, Bekasi.
Seiring sambutan pasar yang baik terhadap produk-produknya, perusahaan merasa perlu untuk mendirikan kegiatan distribusi internal pada tahun 2010. Hal ini dilakukan sebagai bentuk penguatan rantai pasok dan upaya menjangkau pasar yang lebih luas di seluruh wilayah Indonesia.
Pada 2011, perusahaan melebarkan sayap bisnisnya di bidang agro input dengan mulai memperdagangkan pupuk premium NPK impor dengan teknologi manufaktur compaction compoundyang masih sangat terbatas di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Pada 2018 perusahaan mulai memproduksi sendiri pupuk premium NPK yang ditandai dengan pendirian fasilitas produksi di Gresik, Jawa Timur, dengan kapasitas produksi mencapai 300.000 ton per tahun.
Prusahaan kemudian masuk pada bisnis alat-alat pertanian melalui penjualan sprayer dan mulsa yang dimulai pada tahun 2019 dan pada tahun 2020 didirikan fasilitas produksi mulsa di Cikande, Banten.
Dalam rangka mengurangi ketergantungan penuh kegiatan produksi agrochemical perusahaan dengan bahan baku/bahan aktif impor, di tahun 2023 perusahaan mulai membangun pabrik karbamasi di lokasi baru di Cikande, Banten. Fasilitas produksi lini pertama ini diproyeksikan akan mulai beroperasi di awal tahun 2025.
DGWG juga akan melakukan penambahan sarana produksi produk-produk agrochemical-nya sampai dengan tahun 2027 melalui penambahan lini produksi pabrik bahan baku, serta membangun beberapa pabrik pupuk premium di beberapa daerah di Sumatera.
ADVERTISEMENT