news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Emiten Sandiaga Uno, Saratoga, Raup Laba Bersih Rp 4,61 T, Anjlok 81 Persen

13 Maret 2023 14:05 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Sandiaga Uno di kediaman KSP Moeldoko, Jakarta, Minggu (12/3).
 Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Sandiaga Uno di kediaman KSP Moeldoko, Jakarta, Minggu (12/3). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Emiten portofolio investasi milik Sandiaga Uno, PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), mencatatkan laba bersih Rp 4,61 triliun sepanjang 2022.
ADVERTISEMENT
Jumlah tersebut anjlok 81,4 persen dibanding tahun 2021 senilai Rp 24,88 triliun. Laba tahun yang diatribusikan kepada pemilik perusahaan tersebut turun seiring net asset value (NAV) dan dividen meningkat.
Saratoga mencatatkan Net Asset Value (NAV) senilai Rp 60,9 triliun di tahun 2022. Nilai tersebut naik sekitar 8 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 56,3 triliun. Pertumbuhan NAV tetap positif di tengah berbagai tekanan faktor ekonomi sepanjang tahun lalu membuktikan soliditas dari strategi investasi dan kuatnya fundamental bisnis portofolio investasi Saratoga.
Presiden Direktur Saratoga Michael William P. Soeryadjaya menjelaskan dividen yang diperoleh dari perusahaan portofolio mencapai Rp 2,6 triliun pada tahun 2022.
Pencapaian tersebut merefleksikan kenaikan sebesar 57 persen yoy dan menjadi rekor dividen terbesar yang pernah diperoleh Saratoga. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) dan PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) menjadi kontributor dividen terbesar di tahun lalu.
Petugas mengecek PLTS milik Adaro Power. Foto: Adaro
“Kami menyampaikan apresiasi atas kinerja luar biasa portofolio investasi seperti ADRO, MDKA, TBIG, MPMX dan portofolio lainnya, sehingga berhasil mengoptimalkan peluang bisnis yang ada dan menghasilkan setoran dividen yang menjadi rekor sepanjang usia Saratoga," tulis Michael melalui keterangan resmi di Jakarta, Senin (13/3).
ADVERTISEMENT
"Pertumbuhan NAV positif dan perolehan dividen juga menjadi salah satu bukti kemampuan SDM Saratoga dalam mengembangkan strategi investasi perusahaan di tengah situasi ekonomi yang penuh tekanan dan pasar modal yang volatile pada tahun 2022,” tambah dia.
Michael menyampaikan di tengah lonjakan inflasi dan kenaikan suku bunga baik global maupun domestik, Saratoga berhasil memangkas nilai utang menjadi Rp 1,6 triliun di 2022 atau turun lebih dari 60 persen dibandingkan tahun 2021. Hal ini juga menyebabkan utang bersih perusahaan berada di posisi yang cukup rendah yaitu Rp 688 miliar.
Ilustrasi Saratoga Investama Sedaya Foto: kumparan
Berkat manajemen cash flow yang solid dan terukur, Saratoga memiliki ruang yang terbuka lebar untuk mengoptimalkan setiap peluang investasi yang sesuai dengan DNA investasi perusahaan saat ini.
ADVERTISEMENT
Direktur Investasi Saratoga Devin Wirawan menambahkan, manajemen berhasil menjaga rasio biaya operasional dan pinjaman pada batas yang sehat di tengah berbagai tekanan ekonomi dan meningkatnya risiko investasi di dunia.
Rasio biaya operasional terhadap NAV sebesar 0,4 persen di 2022, sementara rasio pinjaman terhadap NAV turun menjadi 1,1 persen dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 5,8 persen.
“Keberhasilan itu menunjukkan bahwa perencanaan investasi yang tepat, yang didukung dengan pengelolaan modal investasi yang efisien, prudent dan terukur, mampu menjadikan Saratoga berhasil meraih kinerja positif pada tahun yang sangat menantang. Pengalaman yang semakin matang dan kemampuan Saratoga dalam mengeksekusi strategi investasi di masa-masa pandemi COVID-19 selama tiga tahun ke belakang juga menjadi pendorong NAV perusahaan mencapai rekor tertingginya pada tahun 2022,” tambah Devin.
ADVERTISEMENT