Emtek Grup Siapkan Strategi Bersaing dengan Netflix hingga Disney Plus

5 Maret 2024 20:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Vidio. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Vidio. Foto: Ghinaa Rahmatika/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
CEO Vidio sekaligus Wakil Direktur Utama PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK), Sutanto Hartono, membeberkan strategi Vidio untuk bersaing dengan over-the-top (OTT) global seperti Netflix dan Disney Plus.
ADVERTISEMENT
Managing Director Emtek itu menuturkan, pertumbuhan industri streaming video semakin meningkat. Selama tahun 2023, Vidio memproduksi 51 judul yang menunjukkan bahwa Vidio agresif menghadirkan serial lokal yang paling dicari masyarakat.
“Yang unik daripada Vidio daripada OTT lain terutama global adalah karena kita bagian dari media grup Emtek, sehingga ada support yang diberikan grup Emtek yang lebih memungkinkan Vidio bisa bersaing dengan yang lain,” ujar Sutanto tersebut di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (5/3).
Konten menjadi pilar acuan kesuksesan Vidio, terlihat dari ribuan konten hiburan hingga live streaming pertandingan berbagai cabang olahraga menjadi konten high demand di Vidio. Produksi konten lokal melalui kemitraan dengan production house terkemuka membuat Vidio menghasilkan konten berkualitas tinggi.
ADVERTISEMENT
“Vidio sebagai perusahaan merah putih, kita benar-benar komitmen untuk membantu ekosistem konten Indonesia dengan cara kita investasi. Production House, penulis, sutradara akan mempunyai job lebih banyak, artinya industri semakin besar,” kata Sutanto.
Didukung oleh ekosistem multiplatform Emtek, Vidio memiliki kemudahan akses terhadap konten-konten eksklusif. Platform tersebut memiliki keunggulan content hub dengan sejumlah production house terkemuka seperti Sinemart dan Screenplay yang memungkinkan Vidio memiliki hak eksklusif dalam produksi konten.
Di sisi lain, Vidio juga bermitra dengan original equipment manufacturer (OEM), perusahaan telekomunikasi, dan IPTF untuk mempermudah akses dan menjangkau lebih banyak orang.
Platform ini juga terintegrasi dengan lebih dari 300 perangkat dan mampu mengatasi lonjakan konsumsi data yang tinggi, khususnya saat ada kenaikan antusiasme pengguna dalam menonton pertandingan olahraga secara bersamaan.
ADVERTISEMENT
“Kita harus siap mental bahwa kita saingan tidak ada batasan. Dengan adanya digitalisasi, tidak ada batasan, sehingga kita tidak bersaing dengan perusahaan lokal, tapi yang lebih berat bersaing dengan Netflix, bersaing dengan Disney Plus,” tutur Sutanto.
“Bahkan kita bisa bersaing dengan Youtube dan TikTok. Ini ada tantangan tidak hanya dalam jangka waktu sekarang, tapi 5-10 tahun dari sekarang kita masih mampu bersaing dengan mereka,” sambung CEO Surya Citra Media tersebut.