Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Enam Bulan Berturut-turut, Suku Bunga Acuan BI Ditahan di 4,75 Persen
16 Maret 2017 18:11 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT

Bank Indonesia (BI) kembali menahan suku bunga acuan pada bulan ini. Dengan keputusan tersebut, BI telah menahan suku bunga acuan selama enam bulan berturut-turut.
ADVERTISEMENT
Direktur Ekesekutif Departemen Komunikais BI Tirta Segara menjelaskan, hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan untuk mempertahankan BI 7-day Reverse Repo Rate (BI 7-day RR Rate) di angka 4,75 persen.
"Sedangkan untuk suku bunga Deposit Facility juga tetap sebesar 4 persen dan Lending Facility tetap sebesar 5,50 persen," jelasnya di Gedung BI Thamrin, Jakarta, Kamis (16/3).
Keputusan tersebut sejalan dengan upaya BI menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dengan tetap mengoptimalkan pemulihan ekonomi domestik di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.
BI tetap mewaspadai sejumlah risiko di 2017, baik yang bersumber dari global, terutama terkait arah kebijakan AS dan China serta kenaikan harga minyak dunia, maupun dari dalam negeri terutama terkait dengan dampak penyesuaian administered prices terhadap inflasi.
ADVERTISEMENT
Tirta merincikan, rencana ekspansi kebijakan AS dapat mendorong penguatan dolar AS. Selain itu, kenaikan suku bunga acuan The Fed juga turut mempengaruhi perekonmian AS.
Untuk itu, BI akan terus mengoptimalkan bauran kebijakan moneter, makroprudensial, dan sistem pembayaran untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan dengan tetap mempertimbangkan dukungan bagi optimalisasi pemulihan ekonomi.
Lebih lanjut Tirta mengatakan, BI akan terus melakukan penguatan koordinasi dengan pemerintah dengan fokus pada pengendalian inflasi agar tetap berada pada kisaran sasaran dan reformasi struktural untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.