Eni Tertarik di Proyek IDD, Menteri ESDM Minta Nego Rampung Kuartal I 2021

7 Januari 2021 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri ESDM Arifin Tasrif di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1).  Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri ESDM Arifin Tasrif di Hotel Kempinski, Jakarta, Kamis (30/1). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan migas asal Italia, Eni, disebut menjadi satu-satunya yang tertarik membeli hak kelola (participating interest/PI) Chevron Pacific Indonesia di proyek Indonesia Deepwater Development (IDD) fase dua yakni di Lapangan Gendalo-Gehem, di Kutai, Kalimantan Timur.Arif
ADVERTISEMENT
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, Eni tengah melakukan negosiasi dengan Chevron. Dia berharap kesepakatan peralihan hak kelola antara keduanya rampung pada kuartal I 2021.
"Masih ada negosiasi antara Chevron dengan Eni. Eni menunjukkan minatnya yang serius karena 800 mmscfd yang ada di produksi di sana. Di kuartal I 2021 harap nego mereka bisa selesai," kata dia dalam dalam paparan Kinerja dan Proyek Sektor Kementerian ESDM 2020/2021, Kamis (7/1).
Di dalam proyek ini migas laut dalam ini, Chevron Indonesia tercatat sebagai operator dan pemegang saham mayoritas sebesar 63 persen. Perusahaan asal Amerika Serikat ini berkonsorsium bersama mitra perusahaan patungan lainnya, yakni Eni, Tip Top, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), dan para mitra Muara Bakau.
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai. Foto: Dok. Pertamina
Selain menanti kesepakatan Eni dan Chevron, Kementerian ESDM juga tengah menunggu pengganti Shell Upstream Overseas Ltd di proyek pengembangan Lapangan Abadi, Blok Masela, Kepulauan Tanimbar, Maluku. Shell berencana hengkang dari proyek tersebut.
ADVERTISEMENT
Arifin mengatakan, untuk Shell yang akan melepas hak kelolanya di proyek Blok Masela, saat ini ditempuh mencari alternatif penggantinya. Meski begitu, Shell tapi komitmen memenuhi program kerja yang sudah sesuai plan of development (POD).
"SKK Migas terus dukung kebutuhan-kebutuhan apa yang memang untuk persiapan proyek ini. Pemerintah tetap komit target operasi berpegang pada plan di 2027," kata Arifin.
Sebelumnya, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani mengatakan, ada beberapa kandidat sudah berminat membeli hak partisipasi yang akan dilepas Shell di Blok Masela. Para kandidat masih mengevaluasi ketertarikan mereka pada blok raksasa gas tersebut.
Menurut dia, pengembangan Lapangan Abadi di Blok Masela adalah proyek besar dengan investasi yang tidak sedikit. Jadi, tidak alih kelola dari Shell ke kontraktor baru tidak bisa dilakukan cepat. Tapi, dia optimistis bisa dikejar akhir 2021.
ADVERTISEMENT