Era Kendaraan Listrik Segera Tiba, Pelaku Usaha Kelistrikan Harus Jeli

22 September 2020 16:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung mengamati kendaraan berbasis listrik saat Hari Listrik Nasional ke 74 tahun di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (9/10). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung mengamati kendaraan berbasis listrik saat Hari Listrik Nasional ke 74 tahun di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (9/10). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Sektor ketenagalistrikan dinilai memiliki peluang besar dalam meningkatkan perekonomian, apalagi ke depan penggunaan kendaraan listrik akan semakin masif.
ADVERTISEMENT
Head of Center of Food Energy & Sustainable Development INDEF Abra Talattov mengatakan, penggunaan kendaraan listrik harus dibaca dengan baik peluangnya. Sehingga berdampak positif ke sektor ketenagalistrikan di Indonesia.
“Pertanyaannya apakah kita semua di sektor kelistrikan sudah mampu mengantisipasi dan menangkap peluang ini betul-betul menjadi potensi yang riil?” ujar Abra dalam webinar yang diselenggarakan SP PJB, Selasa (22/9).
“Jangan sampai sektor pertambangan bijih logamnya meningkat, kemudian sektor otomotifnya untuk otomotif listriknya meningkat, tapi sektor kelistrikan tak dapat apa-apa dalam hal mensuplai kebutuhan listrik untuk industri otomotif,” tambahnya.
Teknisi mengamati kendaraan berbasis listrik saat Hari Listrik Nasional ke 74 tahun di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (9/10). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Untuk itu, sektor kelistrikan harus bisa membaca peluang itu dan ikut berperan. Apalagi, kata Abra, peluang sektor kelistrikan dalam kendaraan listrik juga sudah bisa terlihat saat pemerintah mulai berupaya melakukan hilirisasi nikel di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
“Sektor bijih logam atau nikel yang saat ini digenjot sekali oleh pemerintah karena punya ambisi kita akan bisa menjadi suplai buat baterai untuk kendaraan listrik ke depan,” ujar Abra.
Selain itu, Abra memastikan nikel menjadi salah satu barang yang saat ini sedang dikembangkan secara global. Ia mengungkapkan produksinya setiap tahun selalu meningkat.
“Ini memang cukup besar sekali target produksi nikel untuk kendaraan listrik. Dari sisi global target untuk memproduksi baterai kendaraan listrik sampai USD 93 billion,” ungkap Abra.