Erick Beberkan 2 Maskapai Raksasa UEA Jadi Calon Investor Garuda Indonesia

4 Juli 2022 18:04 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI terkait progres penanganan masalah PT Garuda Indonesia di ruang rapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (25/1/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir usai rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI terkait progres penanganan masalah PT Garuda Indonesia di ruang rapat Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (25/1/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk akan mendapatkan dua calon investor asing yang juga merupakan maskapai internasional terkemuka asal Uni Emirat Arab (UEA).
ADVERTISEMENT
Erick mengatakan, hal ini juga seiring dengan ratifikasi atau pengesahan Indonesia-United Arab Emirates Comprehensive Economic Partnership Agreement (IUAE-CEPA).
"Kemarin kan kerja sama Indonesia dengan UEA, CEPA-nya sudah ditandatangan, itu perjanjian sangat baik. Karena UEA bisa jadi jendela produk Indonesia ke Timur Tengah, Afrika, dan mungkin Eropa," katanya kepada wartawan di Gedung DPR, Senin (4/7).
Dia melanjutkan, kerja sama perdagangan antara Indonesia dan UEA ini juga harus didukung dengan sistem logistik yang baik. Dengan begitu, transportasi laut dan udara harus diperbaiki untuk mendukung ekosistem itu.
"Memang salah satunya, kita lihat bisa Emirates, bisa Etihad, yang jadi perbaikan logistik ekosistem udara negara kita. Tapi belum putus, kemarin baru presentasi, masih panjang," ungkap Erick.
ADVERTISEMENT
Erick menilai, kedua perusahaan tersebut memiliki nilai masing-masing untuk bisa bekerja sama dengan Garuda Indonesia. Meski begitu, dia juga belum bisa membeberkan nilai investasi karena masih dalam pembahasan awal.
Pertemuan Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Energi & Infrastruktur Uni Emirat Arab Suhail Mohammed al-Mazroei dan jajarannya di Jakarta, Selasa (8/3/2022). Foto: Kementerian BUMN
Sementara pembahasan investor ini berlangsung, Erick juga memastikan Garuda Indonesia akan dibantu oleh pemerintah dulu dengan Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 7,5 triliun yang sudah disetujui Komisi VI DPR hari ini.
"Sesuai dengan yang diputuskan, pemerintah masuk dulu, Rp 7,5 triliun kurang lebih. Nah baru bicara investor, apakah di dalam atau luar negeri. Tetapi kalau saya tekankan siapapun yang masuk investornya wajib jadi bagian partner strategis. Bukan cuma uang," jelasnya.
Erick berkata, pihaknya juga sembari mengusut kasus korupsi yang menjerat eks manajemen Garuda Indonesia. Hal ini dilakukan demi menjadikan Perseroan menjadi perusahaan yang lebih sehat.
ADVERTISEMENT
"Dengan kejaksaan kemarin dalam payung penyelamatan bersama BPKP akhirnya untuk PKPU bisa berjalan. 97 persen (kreditur) menyetujui (proposal perdamaian), kan angka yang luar biasa," tegasnya.
Ditemui terpisah, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra juga mengungkapkan, ada banyak investor-investor asing yang tertarik menanamkan modalnya, salah satunya dari Timur Tengah.
"Banyak sekali (investor tertarik). Timur tengah kan lagi ngomong-ngomong, lagi nyolek-nyolek lah," ucap Irfan.