Erick Buka-bukaan soal Perombakan Direksi 13 PTPN: karena Utang Puluhan Triliun

10 Juni 2020 7:06 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN RI Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta (7/2/2020). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN RI Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta (7/2/2020). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menteri BUMN Erick Thohir buka-bukaan mengenai keputusannya bulan lalu soal rencana merombak direksi dalam holding Perkebunan Nusantara. Ada 13 PT Perkebunan Nusantara (PTPN) yang jabatan direktur utamanya dihapus beserta direktur lainnya.
ADVERTISEMENT
Perombakan itu pun hanya menyisakan satu direktur saja di tiap PTPN. Hanya PTPN III yang memiliki formasi direksi yang lengkap lantaran merupakan induk holding.
Apa alasan Erick? Berikut kumparan rangkum, Rabu (10/6).

Punya Total Utang Rp 48 Triliun

Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI, Erick membeberkan alasannya menghapus banyak jabatan direktur di PTPN. Kata dia, holding PTPN dalam kondisi berat karena memiliki utang sangat besar.
"PTPN dalam kondisi berat, dengan segala hormat kita lakukan efisiensi besar-besaran. Kemarin banyak sekali jumlah direksi harus kita pangkas, yang bukan holding akhirnya hanya satu direktur karena PTPN holding punya total utang Rp 48 triliun," ujarnya kemarin.
Pekerja memetik pucuk daun teh di area perkebunan PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VI. Foto: ANTARA FOTO/Wahdi Septiawan

Dapat Dana Talangan dan Bakal Restrukturisasi Utang

Dia tak ingin utang yang membelit holding PTPN mengorbankan program inti plasma tebu rakyat dan perkebunan lainnya yang padat karya. Karena itu, Erick berencana melakukan restrukturisasi utang besar-besaran di tubuh holding PTPN.
ADVERTISEMENT
"Karena itu PTPN dapat dana talangan (Rp 4 triliun) untuk menjaga cashflow tetap baik dan nanti akan ada program restrukturisasi besar seperti Krakatau Steel," kata dia.
Krakatau Steel telah menyelesaikan restrukturisasi utangnya yang mencapai USD 2,2 miliar atau Rp 30,8 triliun pada awal tahun ini. Restrukturisasi utang ini menjadi yang terbesar sepanjang sejarah BUMN.

Gabung dengan Perum Perhutani

Selain efisiensi di tubuh holding PTPN, Erick memasukkan Perum Perhutani dalam klaster perkebunan. Dalam penggabungan ini, nantinya 130 ribu hektar lahan perkebunan tebu yang dimiliki, per hektarnya akan ditambah plasma rakyat seluas 140 ribu.
Ilustrasi Perkebunan PTPN III Foto: PTPNIII.co.id
Penggabungan itu menurutnya akan meningkatkan produksi tebu 7 ton per hektar. Jika itu terealisasi, PTPN akan bertransformasi menjadi tulang punggung produksi gula nasional, khususnya untuk memenuhi kebutuhan 3,5 juta ton gula konsumsi agar tak perlu impor. Sedangkan gula industri, menurutnya masih perlu impor.
ADVERTISEMENT
"Apalagi kita tahu sekarang bahan pokok sendiri yang didistribusikan oleh PTPN khususnya gula sampai 800 ribu. Ini kita jaga supaya harga bahan pokok ini tidak anjlok," terangnya.

Siapkan BUMN Klaster Pangan

Selain menghapus banyak jabatan direktur, Erick juga bakal memangkas posisi komisaris di 13 PTPN. Kementerian BUMN menyatakan perampingan direksi dan komisaris di 13 PTPN ini untuk menguatkan peran holding Perkebunan Nusantara yang dipimpin oleh PTPN III.
Perombakan ini juga merupakan rencana besar Erick membuat holding BUMN Pangan. Pada kunjungannya ke Gudang Bulog di Bandung, Kamis (21/5), Erick mengatakan ada tiga BUMN yang disiapkan untuk digabungkan menjadi satu klaster adalah Perum Bulog, PT Perkebunan Nusantara atau PTPN, dan PT Rajawali Nusantara Indonesia atau PT RNI.
ADVERTISEMENT