Erick: Claus Wamafma Jadi Direktur Freeport Bukan karena Papua, Ia Memang Bagus

22 Februari 2020 15:36 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/11/2019). Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
ADVERTISEMENT
Claus Wamafma menjadi orang pertama berdarah Papua yang menjadi Direktur PT Freeport Indonesia. Dia menduduki jabatan Direktur Pengembangan Masyarakat usai diangkat Menteri BUMN Erick Thohir dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 7 Februari 2020.
ADVERTISEMENT
Di hadapan ratusan putra-putri dari Papua dan Papua Barat dalam acara Program Perekrutan Bersama (PPB) BUMN 2020, Erick mengatakan dirinya mengangkat Claus bukan karena dia berdarah Papua semata. Erick menilai Claus layak menduduki jabatan tersebut karena punya akhlak yang baik dan kinerja yang mumpuni.
"Akhlak menjadi sesuatu yang penting. Saya terharu tadi Claus bilang itu. Di dalam akhlak itu ada amanah, kompetensi, harmonis dari bagian team work. Kerja di BUMN tak membedakan suku dan agama. Claus itu dipilih bukan karena dia Papua, tapi karena dia layak," kata Erick di Kantor Pertamina Pusat, Jakarta, Sabtu (22/2).
Claus merupakan orang asli Papua, kelahiran Manokwari 47 tahun lalu. Sebelum menjadi Direktur PTFI, dia sudah bekerja di perusahaan tersebut selama 20 tahun.
Claus Wamafma diangkat Menteri BUMN Erick Thohir menjadi direktur PT Freeport Indonesia merupakan putra asli Papua. Foto: Dok. Kementerian BUMN
Erick Thohir ingin 522 putra-putri asal Papua dan Papua Barat yang hari ini inaugurasi dan bekerja di 51 BUMN di Indonesia mencontoh Claus. Selain akhlak yang baik, putra-putri Papua juga perlu mampu beradaptasi di lingkungan kerja BUMN.
ADVERTISEMENT
"Salah satu kegagalan putra-putri Papua adalah adaptasi. Saya titip agar seperti Claus bilang fokus, tahu apa yang bakal dikerjakan. Bukannya tergoda ketika kerja di Jakarta tergoda. Tujuan kalian apa?" lanjut Erick.
Selain adaptasi, putra-putri Papua juga harus memiliki kompetensi yang bagus agar bisa bersaing. Mereka juga harus memiliki loyalitas yang tinggi pada perusahaan dan negara.
Dia mencontohkan dirinya sendiri. Katanya, tak pernah terpikirkan dirinya bakal duduk sebagai Menteri BUMN dan berbicara di hadapan ratusan putra-putri Papua seperti pagi ini. Pun ketika dirinya dipercaya menjadi Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) pemenangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Menurutnya, lakukan yang terbaik maka akan diapresiasi.
"Sama di sini juga, visi presiden dan misi agar BUMN lebih baik. Jadi kalau enggak adaptif, godaannya banyak. Jujur, saya punya klub basket dan disponsorin Pertamina tapi itu enggak ada hubungannya," ucap dia.
ADVERTISEMENT