news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Erick: Indonesia Telat Terapkan Sistem Ekonomi Syariah Dibanding Malaysia

17 Maret 2021 11:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan saat IDX Debut Bank Syariah Indonesia (BSI) di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (4/2). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sambutan saat IDX Debut Bank Syariah Indonesia (BSI) di Main Hall BEI, Jakarta, Kamis (4/2). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menyebut Indonesia sedikit tertinggal dalam menerapkan sistem ekonomi dan keuangan syariah. Padahal, mayoritas penduduknya beragama Islam.
ADVERTISEMENT
Dia menyebut, Indonesia pertama kali menerapkan sistem ekonomi dan keuangan ini pada 1991 saat Bank Muamalat berdiri. Bank tersebut merupakan bank syariah pertama di Indonesia.
"Dibandingkan negara muslim lainnya, Indonesia memang sedikit terlambat menerapkan sistem keuangan syariah. Indonesia mulai ekonomi syariah pada 1991 dengan berdirinya Bank Muamalat. Sementara Malaysia sudah sejak 1963," kata dia dalam Webinar Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Rabu (17/3).
Meski terlambat, Erick menyebut industri jasa keuangan ini terus berkembang, bahkan tumbuh pesat di tengah pandemi.
Pertumbuhan aset keuangan bank syariah di 2020 meningkat 10,9 persen, sedangkan bank konvensional 7,7 persen. Dana Pihak Ketiga (DPK) bank syariah pun naik 11,56 persen, unggul tipis dari bank konvensional 11,49 persen.
ADVERTISEMENT
Dari sisi pembiayaan, realisasi perbankan syariah terbesar 9,42 persen pada tahun lalu, jauh dari konvensional yang hanya tumbuh 0,55 persen. Selain itu, market share pasar modal syariah juga sudah capai 17,39 persen.
"Jumlah koperasi simpan pinjam dan pembiayaan syariah 4.115 unit dan konglomerasi jasa keuangan syariah 75 unit yang bantu dan bina umkm di seluruh Indonesia," katanya.
Erick juga menuturkan perkembangan ekonomi dan keuangan syariah Indonesia banyak diapresiasi internasional.
Sepanjang 2020, Indonesia telah diakui sebagai salah satu negara dengan progres terbaik di bidang ekonomi dan keuangan syariah di antaranya Refinitiv Islamic Finance Development Report 2020 menempatkan Indonesia nomor dua global sebagai The Most Development Countries in Islamic Finance.
Pegawai berjalan di Bank Syariah Indonesia (BSI) usai diresmikan di Jakarta, Senin (1/2/2021). Foto: Dhemas Reviyanto/ANTARA FOTO
Global Islamic Economic Indicator 2020-2021 juga mencatat Indonesia ranking empat secara global untuk sektor ekonomi syariah yang direpresentasikan oleh pengeluaran konsumen di enam sektor riil yaitu keuangan, makanan, fashion & kosmetik, farmasi, perjalanan, dan media.
ADVERTISEMENT
"Bursa Efek Indonesia juga menerima penghargaan The Global Best Islamic Capital Market oleh Internasional Global Finance dalam 2 tahun terakhir," terangnya.
Menurut Erick, pemerintah terus memberi dukungan pada perkembangan ekonomi dan keuangan syariah. Hal ini ditandai dengan diresmikannya Bank Syariah Indonesia oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2021.
BSI merupakan bank hasil merger tiga bank syariah BUMN yaitu PT BRI Syariah, PT BNI Syariah, dan PT Bank Mandiri Syariah. Tujuannya agar Indonesia punya bank syariah kuat, profesional. efisien, dan bisa penuhi industri halal Indonesia.
Merger akan meningkatkan kapasitas keuangan syariah digitalisasi, diferensiasi produk, dan tingkatkan layanan. Apalagi Indonesia diprediksi akan miliki 184 juta populasi muslim Indonesia pada 2025. Sebanyak 50 persennya berasal dari kalangan menengah atas dan mayoritas kerja di sektor swasta.
ADVERTISEMENT
"Ini jadi potensi besar bagi penyedia layanan syariah mengingat industri halal yang semakin berkembang dari tahun ke tahun sesuaikan dengan demand dari masyarakat terutama dari negara-negara mayoritas negara penduduk muslim dunia," ucapnya.