Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Erick: IWF Jadi Solusi Masyarakat ke Toilet Umum Tak Perlu Bayar Rp 5-10 Ribu
17 Oktober 2022 16:41 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thorir mencatat masyarakat membayar senilai Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu untuk menggunakan fasilitas toilet umum . Harga ini terpantau di DKI Jakarta dan sejumlah daerah lainnya.
ADVERTISEMENT
"Kalau di situ ada satu keluarga ada empat (maka keluarga tersebut harus membayar) Rp 100 ribu hanya akses daripada toilet. Saya rasa enggak bisa ya kalau ini didiamkan," katanya usai membuka SOE Internasional Conference di Nusa Dua, Bali, Senin (17/10).
Erick menilai peluncuran Indonesia Water Fund (IWF) menjadi salah satu solusi agar masyarakat lagi perlu membayar alias gratis saat menggunakan toilet umum.
"Saya rasa sangat tidak adil, ketika masyarakat yang kurang mampu harus membeli air atau penggunaan air yang sangat mahal," katanya.
Erick menyatakan, BUMN telah bekerja sama dengan sekitar 40 pemerintah daerah di Indonesia untuk mengusung IWF dalam menghadapi krisis air bersih tahun 2050 mendatang.
Dua diantaranya dengan Pemkab Jabar untuk pembangunan proyek IWF di Subang, Jawa Barat dan Lamongan, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai begini gini loh. Kita bicara akses air, punya service air, sekedar isu politik digratiskan tapi yang sudah-sudah pipanya enggak dirawat, terus kalau terjadi makin mahal, terjadi kebocoran air di masyarakat dengan adanya jeriken ini kan bukan menjadi solusi bagi masyarakat," katanya.
"Itulah daripada kita memberatkan pemerintah kita coba luncurkan water fund ini," sambungnya.
Hingga saat ini sudah ada komitmen yang diperoleh IWF sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp 15,4 triliun (kurs Rp 15.487 per dolar AS), dari sejumlah perusahaan domestik dan luar negeri. Dana IWF ini nantinya akan dikelola oleh Holding BUMN Danareksa.
IWF akan fokus pada tiga pilar yang menawarkan pendekatan investasi, manfaat keberlanjutan, dan menghadirkan akses yang terintegrasi dari hulu ke hilir.
ADVERTISEMENT