Erick Thohir: Ada Mobil Listrik, Impor Minyak Harus Dihilangkan

13 Juni 2020 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN RI Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta (7/2/2020). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN RI Erick Thohir di Kementerian BUMN, Jakarta (7/2/2020). Foto: Ema Fitriyani/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mendukung pengembangan energi baru terbarukan sebagai salah satu langkah dalam menjaga ketahanan energi. Ia merasa dengan berkembangnya energi baru terbarukan, impor minyak dapat ditiadakan secara perlahan.
ADVERTISEMENT
Metamorfosis daripada ketergantungan kepada impor minyak harus hilang ke depan, karena kenapa? Karena mobil nanti semua listrik. Semuanya berubah jadi listrik,” kata Erick saat diskusi secara virtual di IDN Times, Sabtu (13/6).
Erick membantah keinginan tersebut mencerminkan ia membenci kegiatan impor. Ia hanya menginginkan ada kebaruan khususnya dalam pengembangan dunia energi.
Ilustrasi pengisian daya mobil listrik. Foto: REUTERS/Antonio Bronic
Erick merasa dengan memanfaatkan energi itu bisa membuat masyarakat semakin peduli terhadap lingkungan. Sehingga inovasi harus terus dilakukan.
“Iya (peduli lingkungan), jadi sumber listrik yang dihasilkan itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan semua. Toh, memang eranya nanti ke listrik, bukan lagi misalnya beberapa daripada hasil dari fosil seperti bensin,” ujar Erick.
Erick Thohir merasa Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia sangat mendukung dalam peningkatan energi. Untuk itu, faktor-faktor yang mendukung seperti teknologi harus diperhatikan. Ia menyarankan BUMN tidak perlu ragu kalau ingin menggandeng universitas dalam mengembangkannya.
ADVERTISEMENT
“Dan kita itu kaya, kenapa kaya karena SDA kita bisa di-add value. Batu bara bisa jadi metanol, kelapa sawit kita punya, baterai listrik berasal dari nikel, dari bauksit, dari macam-macam. Ini kan sesuatu yang memang ya teknologi ini menjadi kekuatan,” ungkap Erick.