Erick Thohir Bakal Luncurkan Merah Putih Fund, Pembiayaan untuk Startup RI

19 November 2021 19:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir dalam peluncuran Program Mentorship BUMN Muda, Rabu (25/8). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir dalam peluncuran Program Mentorship BUMN Muda, Rabu (25/8). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan rencana pemerintah yang akan meluncurkan program pendanaan atau pembiayaan hingga pendampingan pada perusahaan rintisan (startup) di Indonesia. Ini menyusul potensi ekonomi digital di depan.
ADVERTISEMENT
Dia mengatakan, pemerintah rencananya di pertengahan Desember akan meluncurkan Merah Putih Fund. Fungsinya untuk mendanai, mendampingi, dan mengambil alih soonicorn dan unicorn di Indonesia.
"Tadi pak Lutfi bicara yang namanya ekonomi digital. Kita sekarang sedang siapkan Merah Putih Fund, yang kita akan launching kan oleh bapak Presiden kalau tidak meleset pertengahan Desember," ujar Erick dalam acara Technopreneur Fest & Socio Technopreneur Campus, Jumat (19/11).
Program ini untuk mencegah pengambilalihan oleh asing atas perkembangan perusahaan teknologi di Indonesia. Nantinya akan dirancang untuk seluruhnya dilakukan oleh warga Indonesia dan dilakukan di Indonesia.
"Supaya seperti UMKM harus ada pendanaan, pendampingan, dan off taker, karena itu tadi potensi daripada soonicorn, unicorn kita masih sangat besar, tetapi selama ini kita selalu mengeluh unicorn dan soonicorn kita diinvestasi asing dan kita marah," kata dia.
ADVERTISEMENT
"Kenapa kita marah? kita sendiri tidak pernah intervensi kegiatan digital ini. Nah karena itu kita launching Merah Putih Fund dengan 3 benang merah. Satu founder-nya orang Indonesia, perusahaannya operasional di Indonesia, go public-nya mesti di Indonesia, bukan di Singapore," lanjutnya.
Sementara itu, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengatakan, ekonomi digital akan tumbuh hingga 800 persen dalam waktu 9 tahun.
"Hari ini Ekonomi Indonesia secara GDP kira-kira Rp 15.400 triliun atau setara USD 1,1 triliun, dan ini kalau kita melihat pertumbuhannya di akhir 2030 akan tumbuh 1,5 kali lipat antara Rp 24.000 triliun-Rp 30.000 triliun.
Dari perkembangan ekonomi digital itu akan didominasi oleh e-commerce. Dia memproyeksi e-commerce bisa tumbuh dengan nilai hingga Rp 1.900 triliun di 2030.
ADVERTISEMENT
"Eksposur dari ekonomi digital kita akan tumbuh dari Rp 632 triliun menjadi Rp 4.531 triliun atau akan tumbuh 800 persen di dalam 9 tahun ke depan. Kalau kita lihat apa saja pertumbuhan dari ekonomi digital kita, pertama yang terbesar adalah e-commerce. akan merajai USD 120 billion atau setara dengan Rp 1.900 triliun," ujarnya.