Erick Thohir Beberkan Kondisi Bandara di Tengah Rencana Merger AP I dan II

4 Desember 2023 19:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kementerian BUMN bakal melakukan penggabungan atau merger Angkasa Pura I (AP I) dan Angkasa Pura (II). Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan kondisi industri bandara Indonesia di tengah rencana merger dua BUMN tersebut.
ADVERTISEMENT
"Soal Angkasa Pura rencana perlu 3 bulan. Tahun ini penjajakan awal. Industri airport di berbagai negara sudah mulai berubah ini harus kita antisipasi," kata Erick saat ditemui di DPR, Senin (4/12).
Erick membeberkan, bandara di Indonesia banyak digunakan untuk melakukan perjalanan ke luar negeri, hal ini berimbas pada lesunya sektor pariwisata domestik.
"Dengan banyaknya airport yang terbuka, seperti hari ini semuanya internasional, terbukti recovery industri pariwisata kita dibanding negara lain lebih lambat, karena lebih banyak yang keluar karena akses terlalu mudah. Kalau dibanding Amerika, China dan Jepang itu airport tidak sebanyak kita. Ini yang tetap kita dorong," ujar Erick.
Melalui merger AP I dan AP II ini, Kementerian BUMN melakukan remaping bandara-bandara di Indonesia. Bandara yang difokuskan untuk kawasan wisata akan dibangun lebih estetik demi menarik wisatawan.
ADVERTISEMENT
"Dan daerah yang airport-nya tidak perlu bermewah tapi hanya butuh perbaikan fasilitas pendukung saja, sehingga investasi di airport benar benar sizeable sesuai target market," ujar Erick.
Erick mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik. Hal ini akan menepis kekhawatiran PHK pekerja di Angkasa Pura ketika mereka merger jadi satu perusahaan.
"Contoh saja seperti Pelindo yang makin hari makin besar. Angkasa Pura ini dengan penggabungan lebih efisien, bisnis model masing-masing bandara bisa beda tergantung tipe bandara dan standardisasinya bisa lebih baik," pungkas Erick.