Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Erick Thohir Beberkan Peran BUMN Tangani Corona: Listrik Gratis hingga Pangan
3 April 2020 20:04 WIB

ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan sejumlah peran BUMN dalam penanganan virus corona di Indonesia. Hal itu ia sampaikan kepada Komisi VI DPR RI dalam rapat kerja secara virtual, Jumat (3/4).
ADVERTISEMENT
Dalam rapat tersebut, Erick mengatakan secara garis besar BUMN dituntut untuk bisa membantu penanganan terhadap dampak di sektor kesehatan, serta memastikan BUMN tetap berjalan dan mampu meningkatkan laba untuk menambal defisit keuangan negara.
"BUMN juga ikut untuk mengantisipasi dampak COVID-19. BUMN harus lebih efektif dalam menjalankan bisnis guna menghasilkan laba yang lebih besar," ujar Erick dalam paparannya, Jumat (3/4).
Erick kemudian menjelaskan, dari Rp 405 triliun dana stimulus yang digelontorkan oleh pemerintah, beberapa program di antaranya dieksekusi oleh BUMN. Stimulus itu terbagi dalam sektor pangan, perbankan serta listrik gratis melalui PLN.
"Pemerintah mengeluarkan Rp 405 triliun, apakah ada untuk BUMN? Ada, salah satunya stimulus listrik. Jadi ada pangan, bank, PLN," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Beberapa kebijakan yang ia rinci anggarannya, yakni Rp 150 triliun dialokasikan untuk keuangan. Kemudian Rp 1,4 triliun pendanaan perumahan, hingga untuk menjamin ketersediaan bahan pangan sebesar Rp 25 triliun.
"Pendanaan rumah murah sebesar Rp 1,4 triliun, lalu Rp 25 triliun untuk bahan pangan, tetapi apakah itu semua ke Bulog, saya belum dapat konfirmasi. Di Rp 405 triliun itu ada stimulus sampai Rp 150 triliun di keuangan, tapi saya yakin bukan di Himbara semua," bebernya.
Lebih lanjut, berkaitan dengan Program Binaan dan Kemitraan Lingkungan (PKBL) beberapa langkah BUMN di antaranya penurunan suku bunga. Sementara anggaran penanganan bencana yang semula hanya 5 persen, ditingkatkan menjadi 30 persen selama 3 bulan, serta meningkat nantinya hingga 60 persen bila diperlukan.
Mengenai aset BUMN yang bisa dialihkan sebagai tempat penanganan COVID-19, Erick memproyeksikan saat ini ada 65 rumah sakit pemerintah yang bisa digunakan, tetapi baru 35 rumah sakit yang siap secara fasilitas. Ditambah dengan hotel sebagai sarana untuk tenaga medis.
ADVERTISEMENT
"Industri farmasi saya rasa sangat siap dengan obat, kita memastikan jumlah klorokuin, dan obat lainnya ini bisa untuk 60 ribu pasien dengan jumlah hampir 3 juta butir. Lalu untuk masalah pangan, saya bisa memastikan bahwa untuk pangan sendiri Bulog, Berdikari, sudah mulai memproses, BBM semua dalam kondisi aman," pungkasnya.