Erick Thohir Buka Suara soal Danantara Mulai Koordinasi dengan BUMN

20 November 2024 20:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Kantor BUMN, Selasa (19/11/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir di Kantor BUMN, Selasa (19/11/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri BUMN Erick Thohir buka suara soal Badan Pengelola Investasi Danantara yang mulai berkoordinasi dengan BUMN calon anggotanya. Ada 7 BUMN yang akan masuk Danantara yaitu BRI, BNI, Bank Mandiri, Telkom, PLN, Pertamina, dan MIND ID.
ADVERTISEMENT
Erick mengatakan Kementerian BUMN mendukung keberadaan Danantara.
“Ya kan sejak awal saya bilang, kita mendukung. Mendukung bagaimana kita saling support, bahkan kantornya kita sudah siapkan,” ujar Erick di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (20/11)..
Dia juga menyinggung payung hukum untuk Danantara ini yang sebelumnya telah disiapkan dalam Rancangan Undang-Undang BUMN. Hanya saja belum digarap oleh parlemen.
“Jadi kalau masalah saling support, biasa kok, berapa banyak Kementerian yang hadir di Kementerian BUMN, kita juga saling support. Karena itu kan, BUMN memang secara ekosistem, bisa dipergunakan untuk mempermudah penugasan daripada kementerian terkait. Nah, itu yang kita coba sinkronisasikan,” tutur Erick.
Erick juga menyinggung soal dividen yang bakal disetor ke negara setelah 7 BUMN itu masuk Danantara. Ia menegaskan untuk tahun depan tidak akan berubah banyak.
ADVERTISEMENT
“Itu (dividen) kan kajian, nanti ada di Kemenkeu yang mengkaji. Kalau kami kan tetap untuk tahun depan, atas performance tahun ini itu Rp 90 triliun,” kata Erick Thohir.
Kemudian untuk setoran doividen tahun 2026 dan selanjutnya, Erick mengatakan masih bergantung pada kebijakan yang akan dilakukan oleh Kemenkeu.
“Jadi, kalau prosesnya saya rasa untuk dividen tahun ini yang diberikan tahun depan, itu saya rasa dalam konteks yang normal saja. Tetapi yang ke depannya lagi saya belum tahu, nanti tergantung daripada kebijakan. Karena kan pemiliknya itu kan Kementerian Keuangan. Kami kan hanya pengelola,” jelas Erick.
Sebelumnya, Kepala Badan Pengelola Investasi Danantara, Muliaman D. Hadad, mengatakan saat ini ada 7 BUMN yang sudah dipastikan masuk dalam naungan Danantara. Namun, jumlah tersebut bisa bertambah.
ADVERTISEMENT
"Iya, sementara tujuh ini. Nanti, akan ada waktunya nanti ada tambahan," kata Muliaman ketika ditemui di Gedung Danantara, Jakarta Pusat pada Selasa (19/11).