Erick Thohir dan Maruarar Sirait Ingin Tenor KPR Diperpanjang Jadi 30 Tahun

8 November 2024 7:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri BUMN Erick Thohir usai Raker dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri BUMN Erick Thohir usai Raker dengan Komisi VI DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/11/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Maruarar Sirait (Ara) tengah mengkaji rencana perpanjang masa tenor untuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari 15 tahun menjadi 30 tahun. Kedua menteri tersebut telah bertemu membahas rencana itu di Kantor Kementerian BUMN, Kamis (7/11), malam.
ADVERTISEMENT
Erick berharap dengan skema pembiayaan tersebut dapat meningkatkan daya beli masyarakat untuk memiliki rumah dengan cicilan yang lebih murah.
"Kita akan mendorong juga skema pembiayaan di mana mortgage ini yang hanya tadi 15 tahun kalau bisa jadi 30 tahun. Supaya kembali membantu masyarakat yang memang sudah punya budget tertentu dengan ditarik 30 tahun dia akan cicilannya jauh lebih rumah," kata Erick dikutip pada Jumat (8/11).
Erick mengatakan skema pembiayaan tersebut berlaku secara menyeluruh untuk kelas baik rumah rakyat, menengah, maupun kelas lainnya.
Namun, Erick tidak menyebut bank pelat merah atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang akan menerapkan tenor KPR selama 30 tahun tersebut.
"Jadi ini kita dorong juga bagaimana dengan efisiensi kita bisa mendorong masyarakat juga menaikkan daya belinya. Karena tadi berbagai cicilan terutama yang penting seperti rumah bisa diperpanjang," kata Erick.
ADVERTISEMENT
Selain soal KPR, Erick dan Ara juga membahas mengenai Program 3 Juta Rumah yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Erick dan Ara mengaku punya komitmen yang sama untuk mensukseskan program tersebut. Mereka bersepakat akan memetakan seluruh aset BUMN dalam konteks perumahan.
Erick mencontohkan dukungan BUMN untuk program tersebut bisa dilakukan dengan menggandeng Perum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) dan KAI Properti.
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait dalam groundbreaking rumah gratis untuk MBR sumbangan dari swasta di Kabupaten Tangerang Banten, Jumat (1/11/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Sementara itu, Maruarar menyebut akan mensinergikan pembangunan 3 juta rumah dengan PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN. Dia akan bertemu dengan BTN pada Jumat (8/11) malam di Jakarta.
"Di mana salah satu bentuk apakah pajak atau pembiayaan bisa kami upayakan dikurangi. Artinya apa? Biaya itu kan pada akhirnya diberikan kepada konsumen," kata Ara.
ADVERTISEMENT
Ara menambahkan, ada 3 poin penting dukungan BUMN untuk program ini. Pertama, soal ketersediaan tanah murah atau gratis milik BUMN. Kedua, soal efisiensi bahan bangunan. Ketiga, perubahan komponen pembentuk harga bagi rumah rakyat.